“Saya kalau ada acara memang suka dagang minuman, pas tahu ada acara itu ya saya langsung jualan disana, VA juga diantarein ke lokasi pas pulang sekolah, dan dia gak pernah lepas dari saya, dia gak berani pergi kalau gak sama saya, saya gak tau perginya karena diajak sama anak pedagang lain, gak ada sedikitpun niat saya buat ikut makan gratis, saya cuma niat berjualan karena udah biasa jualan pas VA masih kecil juga,” imbuhnya.
Mela menceritakan, ketika anaknya berada di mobil ambulance, kondisinya sudah pucat dan terdapat memar, yang kemungkinan karena terinjak massa.
“Pas lihat udah pada memar di badan, ke injak-injak, da keliatan pas di ambulans sudah pada pucat, pas di oksigen juga kelihatan sama saya, anak sudah engga ada, cuman engga bilang,” ujarnya.
Baca Juga:GMPK Ungkap Temuan BPK di Garut, Sekda Benarkan Rp8,1 Miliar Aset Tidak Diketahui KeberadaannyaPungutan di SMP Negeri Garut Disorot, Pengamat Pendidikan Desak Kadisdik Baru Bertindak Tegas
” Katanya mah susah, pas diselamatin udah engga ada, itu kata yang nyelamatin anak saya, saya enggak tahu kronologi lengkapnya, cuman tau kronologi dari mulut ke mulut, saya cuman tahu anak saya udah begitu,” ucap Mela.
Setelah di rumah duka, Wakil Bupati Garut, Putri Karlina bersama suaminya telah datang melayat sebelum pemakaman VA. Disusul oleh Gubernur Dedi Mulyadi yang datang setelah pemakaman pada malam harinya.
“Alhamdulillah semuanya langsung pada datang, meminta maaf juga, bu wabup langsung datang pas jenazahnya belum dimakamkan, Pak KDM juga datang tapi pas VA udah dikubur, orang tua Bu Wabup juga datang, sama banyak dari polisi, dinas juga datang, pokoknya banyak yang datang kesini,” kata Mela dan Apid.(rizki)