Orang Tua Korban Tragedi Pendopo Garut Bercerita: Saya Niat Jualan, Bukan Cari Makan Gratis

Mela dan suaminya bercerita mengenai insiden yang menimpa anaknya
Mela dan suaminya bercerita mengenai insiden yang menimpa anaknya
0 Komentar

GARUT – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga bocah berinisial VA (8 tahun), korban dari tragedi Penopo Garut di rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Garut.

Mela dan Apid, orang tua dari VA bercerita mengenai kejadian tragis yang menimpa putrinya itu.

Mela mengatakan, ketika hari naas tersebut, sebetulnya tidak ada niatan sedikitpun untuk berburu makanan gratis seperti kebanyakan massa waktu itu.

Baca Juga:GMPK Ungkap Temuan BPK di Garut, Sekda Benarkan Rp8,1 Miliar Aset Tidak Diketahui KeberadaannyaPungutan di SMP Negeri Garut Disorot, Pengamat Pendidikan Desak Kadisdik Baru Bertindak Tegas

Mela sendiri merupakan pedagang di alun-alun, dan hari tersebut dia memang fokus berjualan.

Dia pun tidak tahu, rupanya anaknya VA ikut dalam kerumunan massa yang antre berdesakan. Kemungkinan anaknya diajak oleh sesama temannya.

“Dia lagi main, gak tahu kesananya, kalau tahu kesana sama saya udah dilarang soalnya suka main sama anak-anak yang di alun-alun bukan teman sekolah, teman-temannya di atas usia almarhum,” ungkap Mela, Selasa (22/7).

Mela sendiri hari itu sudah datang ke alun-alun Garut sekitar jam 11 siang untuk jualan minuman. Anaknya VA menyusul dibawa oleh ayahnya sebelum salat jumat.

“Pas udah sampai di sana, anak saya biasa main di sana, kelihat sama juga, gak tahu pas enggak adanya, pas lihat gak ada nanyain ke temen yang lain gak tahu kemana,” lanjutnya.

Setelah situasi massa mulai padat di area pembagian makanan. Mela pun mulai gelisah mencari anaknya. Namun upaya pencariannya tidak berhasil.

“Disitu teh nyariin ke sana ke sini, situasi kan lagi padat banyak orang jadi susah, ke sana ke sini engga ada jalan makannya saya mau ke tengah juga susah bagaimana, soalnya anak juga engga ketemu di mana-mana,” kata Mela.

Baca Juga:Korban Tragedi Pendopo Garut Tinggal 1 Orang yang DirawatArmada Sampah Garut Hanya 36 Unit untuk 13 Kecamatan, Kadis LH: Perlu APBD Kuat Jika Ingin Layani 42 Kecamatan

Setelah mencari kemana-mana, Mela pun mendapatkan kabar melalui telpon, bahwa anaknya sudah di mobil ambulance.

“Pas ada yang telepon, tahu anak saya udah ada di mobil ambulance, sama temen pedagang, sudah ada di ambulance, katanya mah pingsan, kalau ga ada yang telepon mah gak tahu,” lanjut Mela.

“Jadi saya bukan sengaja datang untung makan gratis, saya memang jualan dari dulu juga, dari pas VA masih kecil memang suka diajak jualan, dan dia gak lepas dari pengawasan saya,” katanya.

0 Komentar