GARUT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut mengakui keterbatasan armada pengangkut sampah yang dimiliki saat ini, hanya sebanyak 36 unit untuk melayani 13 kecamatan dari total 42 kecamatan yang ada di Garut.
Kepala DLH Garut, Jujun Juansyah Nurhakim, menyebut kondisi armada sampah ini sudah banyak yang berusia tua, bahkan lebih dari 10 tahun, sehingga sering mogok dan berdampak pada keterlambatan pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Ya jadi kondisi armada kita untuk persampahan ini ada sekitar 36 armada, dan kondisinya hampir di atas 50% itu sudah harus dilakukan permajaan, karena sudah di atas 5 tahun gitu ya, malah sudah sampai 10 tahun lebih gitu kan,” ujar Jujun Juansyah Nurhakim Kadis LH Garut, Senin (21/7).
Baca Juga:Di Depan ASN, Wabup Garut: Saya Akan Tanggung Jawab, Tidak Akan Lari dari MasalahTragedi Pendopo, Ketua DPRD Garut Sebut Akan Segera Lakukan Rapat
Menurutnya, mobil-mobil pengangkut sampah ini menjadi prioritas DLH karena biaya pemeliharaannya cukup besar dan rawan terkendala saat pengoperasian. Kondisi ini mempengaruhi kecepatan steril sampah di zona pelayanan.
“Tentu saja ini kan menjadikan satu prioritas, karena apa? karena yang namanya kendaraan yang sudah tua berarti kan pemeliharannya juga besar, dan ini akan berdampak kepada seringnya terkendala pengangkutan sampah ke TPA, karena seringnya mogok tentu saja waktu untuk pengambilan sampah terlambat kan seperti itu,” ucapnya.
Jujun menerangkan, awalnya DLH Garut memiliki 40 unit armada, namun empat unit dilelang karena kondisi yang sudah tidak layak pakai, sehingga kini hanya tersisa 36 unit.
“Untuk pelayanan 13 Kecamatan, kita asalnya 40 kendaraan ya, karena sudah tadi sudah tua akhirnya dilelang gitu ya tinggal 36 gitu kan kayak gitu,” katanya.
Ketika ditanya apakah jumlah armada saat ini sudah ideal, Jujun menyebut hal itu tergantung target percepatan pengangkutan sampah di setiap wilayah.
“Nah tentu saja kalau dibilang bahwa cukup tergantung gitu ya, tergantungnya maksudnya apa? tergantungnya kita mau percepatan pengangkutan sampah atau steril sampah di zona itu di wilayah pelayanan itu mau berapa lama semakin target panjang pelayanan per satu mobil itu semakin pendek, artinya semakin cepat kan, kayak gitu tapi kalau misalkan kita mau gak apa-apa misalkan 5 jam juga ya paling berarti baru steril jam 12 siang gitu kan, dibilang bahwa 10 cukup ya cukup juga gitu tapi tadi waktunya gitu kan,” jelasnya.