Makanan yang akhirnya disajikan kepada masyarakat tersebut, lanjut Maula, murni untuk mengakomodasi massa yang sudah menunggu. “Untuk makanan yang digelar itu murni hanya untuk masyarakat yang memang sambil menunggu lalu dipersilahkan makan tanpa ada penghalangan, kebetulan yang di situ banyak petugas yang berjaga ya itu memang untuk itu daripada makanan terbuang sia-sia daripada makanan entah ke mana terbuangnya ya lebih baik kita sajikan saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Garut, Putri Karlina juga menjelaskan bahwa acara pada tanggal 18 Juli itu baru berani ia ungkapkan setelah mendapat lampu hijau dari kedua orang tua mereka. “Karena bagaimanapun rekan-rekan tahu di acara pernikahan itu adalah akan lebih banyak permintaan orang tua, maka kami sebagai anak hanya melaksanakan dengan sebaik-baiknya,” jelas Putri.
Putri memiliki keinginan untuk menyejahterakan UMKM, sehingga meminta izin kepada Bupati untuk mengadakan bazar UMKM. Dan ia menekankan kehati-hatiannya terkait penyebaran informasi tentang makan gratis.
Baca Juga:Wakil Bupati Garut Sebut Tak Ada Sedikit pun Niatan Melukai, Tidak Ada Pesta RakyatKDM: Anak Anggota Polri yang Gugur dalam Tragedi Garut Akan Jadi Tanggungan Pribadi Saya
“Ketika ada perkataan gratis, saya berhati-hati sekali, saya sudah bilang ke semua tim teknis di lapangan jangan sampai tersebar kata gratis sedikit pun, karena itu tidak akan kondusif, kalau kalian pernah lihat di media sosial saya, saya tidak pernah memposting apa pun soal tanggal 18 karena saya menginginkan semuanya mengalir saja, tidak boleh ada yang bersusah payah datang hanya untuk sekadar mencari hal tersebut,” tutur Putri Karlina.(rzi)