Radar Garut – Tragedi memilukan di Alun-alun Garut masih terus menyisakan duka. KDM menegaskan tanggung jawab penuhnya atas insiden tersebut dan kedua mempelai serta dirinya telah menyerahkan santunan besar kepada keluarga korban.
“Tadi secara personal ya, kedua mempelai sudah bertemu dengan keluarga korban dan mereka memberikan santunan senilai Rp100 juta, dan tadi juga saya menyampaikan sudah memberikan santunan senilai Rp150 juta. Jadi, keluarga mempelai dan dari saya Rp250 juta,” kata Dedi Mulyadi, Jumat (18/7).
KDM juga memastikan seluruh biaya pengobatan korban yang dirawat di rumah sakit akan ditanggung. “Semuanya yang di rumah sakit kami memberikan uang untuk mereka beristirahat dan mendapatkan uang tunggu yang diberikan sebesar Rp10 juta per orang untuk mengganti penghasilan selama masa pemulihan,” tambahnya.
Baca Juga:Tragedi Pendopo Garut: Siapa Bertanggung Jawab Atas Kerumunan Massa Tak Terkendali?Berdesakan hingga Terinjak-injak Diduga Jadi Sebab Korban Meninggal di Rangkaian Hajat Wabup Garut
Ia juga menegaskan komitmennya untuk membiayai pendidikan anak-anak dari korban yang meninggal dunia hingga jenjang perguruan tinggi. “Keluarga yang ditinggalkan meninggalkan anak, membiayai pendidikannya sampai perguruan tinggi,” jelas Dedi.
Gubernur Jawa Barat juga menyebutkan bahwa kegiatan makan-makan yang berujung petaka itu berlangsung dadakan dan baru dipublikasikan pada malam sebelumnya. “Yang saya tahu kegiatan itu baru dipublikasikan tadi malam. Jadi, konsep menyediakan makan untuk warga itu, bukan tadi siang, yaitu di kegiatan kesenian. Malam itu saya memberikan saran para pedagang yang biasa dagang di kegiatan kesenian saya, itu dibayarkan saja, masyarakat makan nanti kita bayar, jadi tidak dalam bentuk disentralisasi dalam kegiatan resepsi,” terangnya.
Meskipun ranah pengamanan bukan sepenuhnya tanggung jawabnya, kata dia, sebagai orang tua dari kedua mempelai menyatakan siap bertanggung jawab penuh atas musibah ini. “Tanggung jawab itu dibuktikan dengan membiayai seluruh pengobatan, memberikan uang tunggu selama mereka tidak bekerja, kemudian keluarga yang ditinggalkan meninggalkan anak, membiayai pendidikannya sampai perguruan tinggi, kemudian juga memberikan santunan kepada keluarga korban dari kedua mempelai Rp100 juta dan dari saya Rp150 juta. Itu tanggung jawab dari kami sebagai orang tua dari anak-anak kami,” tegasnya.
KDM juga menyatakan tidak akan menghalang-halangi penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. “Silakan saja ranah-ranah pertanggung jawaban itu biarkan ranah kepolisian yang melakukan penyelidikan dan saya secara pribadi terbuka bersikap objektif tidak akan menghalang-halangi, dipersilakan Polres Garut untuk melakukan penyelidikan, bagaimana apa yang menjadi apa yang melatarbelakangi peristiwa ini,” pungkasnya.