Bupati Ungkap Korban Meninggal Akibat Kekurangan Oksigen dan Terinjak

Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, didampingi Kapolres Garut dan Dandi 0611 Garut saat memberikan keterangan per
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, didampingi Kapolres Garut dan Dandi 0611 Garut saat memberikan keterangan pers di Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025) malam. (foto : Iqbal Gojali/Radar Garut)
0 Komentar

Jumlah Pengunjung Membludak Diluar Perkiraan

RADAR GARUT – Pesta rakyat yang meramaikan pernikahan Wakil Bupati Garut di Alun-alun Garut berakhir pilu. Tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat berdesakan saat pembagian makanan gratis.

Bupati Garut, Syakur Amin, mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen dan terinjak-injak.Bupati Syakur menjelaskan kronologi tragis ini.

“Informasi yang kami terima, mereka kekurangan oksigen karena berdesak-desakan,” ujarnya.

Ia juga merinci identitas korban, termasuk seorang anak kecil dan seorang ibu berusia 61 tahun. “Kalau yang petugas tadi menjaga di depan, terdorong mungkin jatuh dan juga sampai kemudian terinjak-injak,” tambahnya.

Baca Juga:Pesta Rakyat Dihentikan Usai Insiden Warga dan Polisi Meninggal Dunia, Warga KecewaAcara Dihentikan, Panggung Resepsi Pernikahan Wabup Garut Dibongkar

Satu anggota kepolisian yakni Bripka Cecep yang sebelumnya telah diidentifikasi sebagai salah satu korban, menurut Bupati, insiden ini terjadi akibat antusiasme masyarakat yang luar biasa besar.

“Ini sebenarnya antusiasme masyarakat terkait dengan acara ini, masyarakat ingin bersama-sama bergembira,” kata Syakur.

Ia mengakui bahwa jumlah pengunjung melampaui perkiraan. “Masyarakat banyak sekali hadir ke sini dan tadi di luar dugaan kita, yang mestinya jam 13.00 WIB tapi karena Jumatan beberapa masyarakat langsung datang ke lokasi,” ucapnya.

Menurutnya, meski 260 personel keamanan telah disiagakan, jumlah massa yang membludak membuat situasi sulit dikendalikan. “Informasi ada 260 personel di lokasi, tapi karena jumlah antusiasme masyarakat yang sangat besar,” ungkapnya.

Terkait penanganan korban, Syakur menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Garut.

Menyusul insiden mematikan ini, Pemerintah Kabupaten Garut bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dandim, dan Ibu Kajari, telah memutuskan untuk menunda atau meniadakan seluruh kegiatan lanjutan pesta rakyat dan pernikahan tersebut.

“Untuk rangkaian kita tadi bersama-sama dengan Forkopimda, Dandim, dan Ibu Kajari memutuskan bahwa kegiatan lanjutan itu ditunda atau ditiadakan,” tegasnya.

Baca Juga:Anak Dedi Mulyadi Hentikan Acara Syukuran Pernikahan dengan Wabup Garut, Begini Katanya!Ahab Sihabudin Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Pendidikan

Pemerintah daerah juga akan mendalami insiden ini dengan melibatkan panitia pelaksana. “Panitia pelaksana ada, jadi kita juga bersama-sama ada yang berbagi tugas, ini akan didalami,” kata Syakur.(rzi/ale)

0 Komentar