Yulia mengaku rutin berkomunikasi dengan orang tua korban yang sering mencurahkan kekhawatiran terkait perubahan perilaku anaknya, termasuk soal hubungan pertemanan dan asmara. Dari sisi akademis, Yulia menyebut korban mengalami penurunan prestasi sejak semester dua kelas 10.
Ia menyatakan bahwa dia dan guru BK telah melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan prestasi belajar korban, namun tidak berhasil, dan hal ini diketahui oleh orang tua siswa yang menjawab “silakan saja, ngikut gimana kata sekolah,” pungkasnya.(rizki)