GARUT – Aktivitas off-road yang terjadi di kawasan Hutan Lindung Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut, menyebut bahwa aktivitas tersebut illegal.
Meski begitu, Kepala DLH Garut, Jujun Juansyah menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan langsung dalam pengawasan maupun penindakan atas aktivitas tersebut karena wilayah tersebut berada di bawah otoritas Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
“Kejadian off-road itu memang terjadi di Gunung Cikuray, tepatnya di kawasan hutan lindung. Kawasan ini sepenuhnya merupakan kewenangan Dinas Kehutanan Provinsi, jadi kami dari DLH Garut tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan atau penindakan langsung,” ujar Jujun saat ditemui pada Senin (14/7).
Baca Juga:Pihak Swasta Harus Kelola Sampahnya Secara MandiriPenertiban PKL Bukan untuk Sambut Pernikahan, tapi Kawasan Alun-Alun akan Jadi Tempat Parkir
Meski demikian, Jujun menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, Cabang Dinas Kehutanan dari Pemprov Jabar telah menindaklanjuti laporan terkait aktivitas ilegal tersebut.
“Alhamdulillah, dari Cabang Dinas Kehutanan Provinsi sudah ada tindak lanjut. Soal apakah pihak pelaku dipanggil atau ada proses lainnya, saya belum mendapat informasi detail. Tapi yang pasti, sudah ada langkah dari mereka,” ujarnya.
Jujun menegaskan bahwa kegiatan off-road di kawasan tersebut dilakukan secara ilegal karena tidak mengantongi izin resmi. “Ini murni kegiatan liar, karena tidak ada perizinan yang dikeluarkan. Dalam posisi kami di DLH Garut, peran kami adalah memastikan koordinasi agar kejadian seperti ini tidak berkembang ke hal-hal yang lebih buruk,” tegasnya.
Terkait dugaan adanya jejak atau aktivitas off-road sebelumnya, Jujun tidak menampik kemungkinan tersebut. “Kalau melihat kondisi jalurnya, memang tampak sudah pernah digunakan sebelumnya. Jalannya sudah becek, jadi kemungkinan besar ini bukan kejadian pertama. Namun sekali lagi, itu di luar wilayah pengawasan kami,” jelasnya.
Jujun juga mengklarifikasi bahwa kedatangan perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Gunung Cikuray beberapa waktu lalu tidak berkaitan dengan aktivitas off-road tersebut.
“Kehadiran Pemprov sebelumnya itu dalam rangka kegiatan penanaman, bukan untuk rekreasi atau hal lain. Kami juga merasa kecolongan karena sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan off-road itu sebelumnya. Bahkan setelah kejadian, saya baru mendapat informasi dan langsung menyebarkan kabar tersebut agar diketahui semua pihak terkait,” tambahnya.