Radar Garut – Gula darah tinggi terjadi saat kelebihan glukosa dalam darah akibat kurangnya insulin. Jika tidak segera ditangani dalam jangka panjang, kondisi ini mengancam kerusakan mata, saraf, ginjal, dan pembuluh darah.
Poliuria & Polidipsia (Sering Kencing & Haus Berat):
Tubuh sibuk membuang kelebihan gula lewat urine, membuat Anda bolak-balik toilet, bahkan di malam hari. Akibatnya, Anda akan merasa haus luar biasa, seolah tak pernah cukup minum.
Polifagia & Penurunan Berat Badan (Nafsu Makan Besar, Berat Badan Turun):
Aneh, kan? Makan banyak tapi berat badan malah melorot. Ini terjadi karena sel tubuh “kelaparan” energi akibat gula tidak bisa masuk ke dalamnya, sehingga tubuh membakar lemak dan otot.
Baca Juga:Investasi Uang Kertas Edisi Khusus Rp75.000Ikan Channa: Permata Air Tawar dengan Karakter Megah di Balik Kaca Akuarium
Lelah Tak Berkesudahan:
Meski sudah istirahat cukup, rasa lelah dan lesu tak kunjung hilang. Gula darah tinggi menghambat sel mendapatkan energi, membuat Anda seperti kehabisan baterai.
Pandangan Kabur Sesekali:
Gula berlebih bisa memengaruhi lensa mata, membuat penglihatan sesekali buram. Biasanya, akan membaik jika gula darah terkontrol
Luka Susah Sembuh & Infeksi Berulang:
Sirkulasi darah terganggu dan daya tahan tubuh melemah. Akibatnya, luka kecil pun sulit sembuh, dan Anda lebih rentan terhadap infeksi, terutama jamur.
Kulit Kering dan Gatal Tanpa Sebab:
Dehidrasi akibat sering buang air kecil bisa membuat kulit kering dan gatal-gatal.
Kesemutan atau Mati Rasa (Neuropati):
Ini adalah tanda kerusakan saraf yang mulai terjadi akibat gula darah tinggi jangka panjang, seringnya di tangan atau kaki.