5. Dorokdok:
Bagi penggemar camilan gurih, Dorokdok adalah jawabannya. Ini adalah kerupuk kulit sapi yang diolah hingga renyah, ringan, dan memiliki cita rasa asin gurih yang membuat ketagihan. Sangat cocok dinikmati sebagai camilan atau pelengkap hidangan utama. Suara “krek” saat menggigitnya adalah bagian dari kenikmatan tersendiri.
6. Nasi Liwet Garut:
Nasi liwet adalah hidangan komunal yang sempurna untuk berbagi. Nasi yang dimasak dengan santan, sereh, daun salam, dan bawang, menghasilkan aroma harum yang menggoda. Di Garut, nasi liwet biasanya disajikan dalam kastrol (panci khusus) dan dilengkapi dengan aneka lauk pauk seperti ayam goreng, tahu tempe, ikan asin, lalapan segar, dan sambal dadak yang pedas menggigit. Pengalaman menyantap nasi liwet bersama adalah esensi kebersamaan.
7. Sate Maranggi:
Meskipun lebih identik dengan Purwakarta, Sate Maranggi juga memiliki tempat di hati masyarakat Garut. Potongan daging sapi yang empuk, dibumbui dengan rempah-rempah manis gurih, dan dibakar sempurna, menghasilkan aroma yang menggoda. Disajikan tanpa saus kacang, melainkan dengan sambal oncom atau acar, menonjolkan kekayaan rasa asli daging dan bumbunya.
Baca Juga:Ampuh Usir Nyamuk! 7 Tanaman Alami yang Wajib Kamu Tanam di RumahMotor Matic 2025 Makin Canggih, Ini Teknologi yang Bikin Iri
8. Garoet Chesee Stick:
Ini adalah inovasi modern yang terinspirasi dari kekayaan rasa lokal. Garoet Cheese Stick menggabungkan keju dengan resep khas Garut, menghasilkan camilan renyah, gurih, dan sedikit manis. Cocok sebagai buah tangan atau camilan ringan saat bersantai.
9. Cilok Goang:
Mirip Baso Aci, namun Cilok Goang biasanya disajikan dengan kuah yang lebih encer dan pedas, dengan aroma kencur (cikur) yang kuat. Cilok (aci dicolok) sendiri adalah bola-bola tepung tapioka yang kenyal. Cocok bagi Anda yang menyukai tantangan rasa pedas dengan sentuhan tradisional.
10.Ladu:
Ladu adalah kue basah tradisional Garut yang terbuat dari tepung beras ketan dan kelapa parut, kemudian dicampur gula aren. Teksturnya kenyal dan legit dengan rasa manis yang otentik. Seringkali dibungkus daun pisang, memberikan aroma khas dan sentuhan alami. Ladu adalah representasi kesederhanaan dan kelezatan bahan-bahan lokal.
Mengunjungi Garut adalah sebuah perjalanan multi-indrawi. Setiap gigitan adalah cerita, setiap aroma adalah kenangan. Jangan lewatkan kesempatan untuk benar-benar merasakan dan menyelami kekayaan kuliner Garut ini. Biarkan lidah Anda memandu petualangan tak terlupakan di Kota Intan.