MAKKAH — BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas kendala pelayanan konsumsi yang terjadi pada 14 Dzulhijjah 1446 H di sejumlah akomodasi jemaah di Kota Makkah. Gangguan ini terjadi setelah jemaah menyelesaikan rangkaian puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono, mengatakan pihaknya menyadari pentingnya layanan konsumsi dalam mendukung kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah, apalagi di masa pemulihan fisik pasca-Armuzna.
“Distribusi makanan sempat tidak optimal akibat kendala teknis dari beberapa mitra dapur lokal yang kami tunjuk. Kami mohon maaf atas hal ini,” ungkap Sidiq dalam keterangannya yang diterima Kamis (12/6).
Baca Juga:PNM Teruskan Bentuk Syukur HUT ke-26 Lewat Sedekah Qurban di 26 TitikAnwar Abbas: Kemandirian BPKH Kunci Pengelolaan Dana Haji yang Akuntabel
Diketahui, BPKH Limited bekerja sama dengan 15 penyedia dapur lokal di Makkah untuk menyediakan layanan konsumsi. Namun sejumlah dapur mengalami hambatan operasional yang berimbas pada keterlambatan pendistribusian makanan.
Sebagai respons cepat, tim BPKH Limited mendistribusikan makanan alternatif seperti nasi bukhari, shawarma, hingga makanan siap saji (RTE). Meski demikian, Sidiq mengakui bahwa layanan tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi jemaah.
Guna menghargai kesabaran jemaah, BPKH Limited juga memberikan kompensasi uang tunai bagi mereka yang tidak memperoleh konsumsi sesuai jadwal. Kompensasi sebesar 10 riyal untuk sarapan dan 15 riyal untuk makan siang serta malam disiapkan untuk disalurkan kepada jemaah terdampak.
Direktur BPKH Limited lainnya, Iman Nikmatullah menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh atas gangguan layanan ini dan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan mitra, logistik, serta sistem koordinasi di lapangan.
“Kepercayaan jemaah adalah prioritas kami. Perbaikan menyeluruh akan terus dilakukan agar kejadian serupa tak terulang,” kata Iman.
Meski sempat mengalami kendala dalam satu layanan, BPKH Limited mengklaim bahwa berbagai program dukungan lainnya bagi jemaah haji Indonesia berjalan lancar dan mendapat sambutan baik.
Beberapa program tersebut antara lain penyediaan makanan siap saji dan fresh meal pada 14–15 Dzulhijjah, distribusi bumbu Nusantara ke dapur katering di Makkah dan Madinah, pengelolaan area komersial hotel jemaah untuk pelaku UMKM Indonesia, serta kerja sama pengiriman logistik ke tanah air melalui mitra kargo.