GARUT – Musibah kebakaran yang terjadi pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah di Kampung Cidatar RT 01 RW 07, Desa Cidatar, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, menyisakan duka mendalam bagi korban yang terdampak. Korbannya diantaranya Emak Okom Komariah, seorang perempuan lanjut usia yang kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa tersebut.
Menerima kabar tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, langsung meninjau lokasi kejadian pada Sabtu, 7 Juni 2025. Didampingi Kepala Desa Cidatar, Amun Sunjana, dan Ketua PAC PDI Perjuangan Cisurupan, Agus Suherman, Yudha memberikan bantuan serta menyampaikan empati secara langsung kepada para korban.
Dalam keterangannya, Yudha mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut terjadi pada Jumat sore, 6 Juni 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, tepat saat umat Islam tengah merayakan Hari Raya Iduladha. Api melalap habis satu unit rumah yang dihuni oleh tiga keluarga.
Baca Juga:DPC PDI Perjuangan Garut Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban, Yudha: Bentuk Kepedulian dan Empati SosialH. Memo Hermawan Anggota DPRD Provinsi Jabar Kurban 2 Ekor Sapi di Garut
Sekarang ini, ketiga keluarga itu harus berpencar mencari tempat berteduh. Abah Hafidin menumpang di rumah sepupu, sementara Emak Okom dan keluarganya tinggal di rumah anak sulungnya, Yayah.
“Saya menyaksikan langsung betapa berat kondisi mereka pasca musibah. Rumah yang dulu menjadi tempat berteduh kini hanya puing-puing. Terlebih Abah Hafidin, dalam kondisi renta dan disabilitas, harus kehilangan ruang hidupnya,” ujar Yudha.
Dalam kunjungan tersebut, Yudha menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Garut segera turun tangan membantu warganya. Ia mendorong Pemkab menggalang kolaborasi dari berbagai sumber pendanaan seperti dana CSR, bantuan dari BAZNAS, hingga iuran KORPRI untuk membangun kembali rumah yang layak bagi ketiga keluarga tersebut.
Ia juga mengusulkan agar Kementerian Sosial melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dapat segera melakukan asesmen dan memberikan bantuan bagi keluarga yang terdampak.
“Kebakaran ini bukan hanya cobaan bagi Emak Okom dan keluarganya, tapi juga ujian kemanusiaan bagi kita semua. Apakah kita masih memiliki empati dan keberpihakan terhadap yang lemah?” ucapnya penuh makna.***