GARUT – Di tengah kerasnya kehidupan, seorang bocah berusia 13 tahun asal Kabupaten Garut kisahnya menginspirasi karena keteguhan hati dan semangatnya dalam membantu ekonomi keluarga. Dialah Bisma Rahman Suryadi, pelajar kelas 2 di SMPN 2 Banyuresmi, yang setiap hari menjajakan gorengan keliling selepas pulang sekolah.
Dengan langkah kaki cekatan dan dua keranjang penuh gorengan di tangan, Bisma sering terlihat menyusuri jalanan Hasan Arief, Garut, bahkan di bawah awan mendung dan rintik hujan. Pakaian sederhana celana panjang, kaus pendek, topi, dan tas pinggang tak mengurangi semangatnya dalam menjajakan dagangan.
” Saya kelas 2 SMP di SMPN 2 Banyuresmi, jualan kalau sekolah sudah selesai, tapi kadang ke sekolah juga bawa dagangan, teman-teman banyak yang beli, guru juga beli, saya mah gak malu uangnya buat sekeluarga di rumah,” ungkap Bisma, Kamis (29/5).
Baca Juga:PVMBG Dilibatkan dalam Kajian Mendalam Pergerakan Tanah di Pasirwangi: Relokasi Warga Jadi Prioritas UtamaAsrama Santri Ponpes Darul Abror Garut Hangus Dilalap Api, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Bisma menjelaskan, ia berjualan demi membantu kedua orang tuanya, Tatan dan Siti Sumarni, yang juga berprofesi sebagai penjual gorengan.
“Mamah sama Bapak juga jualan di rumah. Bapak yang goreng, mamah yang melayani, kalau sekarang saya kelilingnya udah jauh, udah kemana mana weh nah mamah bapa yang bikin adonan, mamah yang goreng,” katanya.
Setiap hari, sepulang sekolah, Bisma tak berlama-lama di rumah. Ia langsung berkeliling kampung dari kediamannya di Cigagak, Banyuresmi, hingga menempuh jarak belasan kilometer.
“Gak apa-apa capek juga saya mah gak dirasa, yang penting halal dapet uangnya, malahan sekarang mah mereka (orang tua) juga sama saya disuruh diam di rumah, enggak usah kerja, biar saya saja tiap hari dagang,” imbuhnya.
Perjalanan Bisma sebagai penjual gorengan bukan tanpa hambatan. Ia seringkali mendapatkan cemoohan, baik dari teman sebaya maupun orang lain yang melihatnya berdagang. Namun, semua itu tak sedikitpun menggoyahkan tekadnya. Bisma mengaku akan tetap berdagang demi membantu orang tua dan mewujudkan cita-citanya. “Saya pengen jadi pengusaha sukses. Pengen jadi juragan,” ujar Bisma.
Bisma memiliki dua adik yang masih kecil dan berharap dapat menjadi contoh yang baik dengan kegigihannya, semangat berjualan Bisma tetap membara di tengah berbagai hinaan. Meskipun sempat beberapa kali menerima bantuan dari beberapa dermawan, ia mengaku tidak menjadi patokan dari pemberian oreng.