Ahmadi Firdaus, salah satu peserta dari Bandung Barat, membagikan kisahnya selama mengikuti pelatihan di Dodik Lembang. Setiap hari, mereka bangun sebelum subuh.
“Dibangunkan subuh, sekitar setengah lima. Itu rapikan tempat tidur lalu salat subuh,” katanya.
Setelah itu, hari mereka diisi dengan senam pagi, apel lapangan, istirahat, lalu berbagai kegiatan di aula. Meski jadwal padat, Ahmadi mengaku tetap bisa belajar dan bahkan mendapat banyak teman baru. “Tambah ilmu tambah teman juga,” tuturnya.
Baca Juga:Kabupaten Garut Berpeluang Jadi Tuan Rumah Porprov 2030, Begini Kata Ketua DPRD GarutSejarah Panjang Jalur Kereta Api Cibatu-Garut-Cikajang yang Jarang Diketahui
Lasmi, ibunda Ahmadi, mengungkapkan alasannya mengizinkan sang anak ikut program tersebut.
“Kalau disuruh sekolah itu susah. Malas bangun pagi,” imbuh warga Bogor itu
Tapi kini ia merasa lega, karena Ahmadi mulai menunjukkan perubahan, lebih tertib dan bertanggung jawab.
Hal serupa juga diungkapkan Nuriah, warga Bogor. Anaknya dulu susah sekali disuruh sekolah, dan malas bangun pagi. Ia berharap pendidikan ala militer ini bisa menanamkan kedisiplinan yang tak ia temukan di rumah.