Gubernur Jabar Dijadwalkan Tinjau Budidaya Nila Bioflok dan RAS di Kampung Curug

Budidaya ikan nila sistim RAS dan biofok di Curug Desa Karyasari Kecamatan Banyuresmi,
Budidaya ikan nila sistim RAS dan biofok di Curug Desa Karyasari Kecamatan Banyuresmi,
0 Komentar

GARUT – Inovasi budidaya ikan nila dengan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) dan Bioflok di Kampung Curug, Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, menarik perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dijadwalkan mengunjungi lokasi tersebut pada Kamis (15/5).

Menjelang kedatangan orang nomor satu di Jabar itu, berbagai persiapan dilakukan. Pengelola lokasi budidaya, bersama pemerintah desa setempat, tengah merampungkan pembangunan saung dan pemasangan podium. Warga pun bahu-membahu membersihkan lingkungan dan mempercantik jalan dengan umbul-umbul.

Kepala Desa Karyasari, Gaya Mulyana, menggerakkan jajarannya serta warga untuk memperindah sepanjang Jalan Dermaga. Antusiasme serupa juga tampak di Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, yang turut mempercantik ruas Jalan Cowal–Mengger, jalur yang akan dilalui rombongan gubernur menuju lokasi budidaya.

Baca Juga:Yudha Puja Turnawan Kembali Kunjungi Emak Edah, Pemkab Garut Harusnya Segera Bentuk Forum TJSLPDPRD Garut bersama Pemkab Sepakat Berikan Santunan kepada Keluarga Korban Ledakan Amunisi Tak Layak Pakai

” Kunjungan Gubernur Kang Dedi Mulyadi ke lokasi budidaya ikan nila di Curug Desa Karyasari Kecamatan Banyuresmi. Menuju lokasi itu dari Leuwigoong melintasi Jalan Cowal. Warga pun antusias menyambut kunjungan KDM,” kata Ketua BPD Sindangsari Sandi, Rabu (14/5).

Budidaya ikan nila di Curug terbilang unik karena menerapkan kombinasi teknologi RAS dan Bioflok, yang efisien dan ramah lingkungan. Menariknya, kegiatan ini juga melibatkan para santri dari Pondok Pesantren Al-Khoeriyah Curug, yang turut berpartisipasi dalam proses pemberian pakan ikan.

Berdasarkan informasi yang terpampang di lokasi, program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Pasalnya, Desa Karyasari tercatat sebagai salah satu wilayah dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi di Kabupaten Garut.

Mayoritas warga Desa Karyasari menggantungkan hidup sebagai petani dan buruh tani. Meski demikian, desa ini juga dikenal sebagai salah satu sentra hortikultura yang cukup potensial di Kecamatan Banyuresmi.

Kehadiran gubernur diharapkan dapat memberikan dorongan semangat sekaligus membuka peluang baru bagi pengembangan pertanian terpadu dan ketahanan pangan di wilayah pedesaan Garut.(pepen)

0 Komentar