GARUT – Ketiga direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut, beberapa hari lalu resmi diberhentikan oleh bupati Abdusy Syakur. Isu tak sedap pun tertuju kepada sejumlah Dewan Pengawas (Dewas) yang dituding ada konspirasi untuk mengkudeta direksi.
Pasalnya Dua orang Dewas sekarang ini ditunjuk sebagai PLT Direksi PDAM Tirta Intan Garut, yaitu Nia Gania dan Hendro.
Menanggapi hal itu, Nia Gania dan Hendro membantah tudingan tersebut.
“Tidak terpikir oleh saya dan pak Hendro untuk mengkudeta direksi yang lama,”Ujar Nia Gania, Rabu (14/5).
Baca Juga:11 Desa di Garut Alami Kekosongan Kades KUR BRI 2025: Solusi Pendanaan Usaha Hingga Rp500 Juta Tanpa Agunan
Nia Gania mengatakan, bahwa bukan hanya isu kudeta yang saat ini berkembang, bahkan isu-isu lainya seperti manuver pun terus menyerang dirinya dan juga Hendro.
“Bukan hanya kudeta saja sebenarnya, tapi seolah olah ada pemupakatan jahat antara saya dengan pak hendro untuk melengserkan pak aja lalu digantikan dengan saya. Bahkan yang jahilnya ada yang menyebut pak Hendro memanuver lantaran mau daftar (Jadi Direksi PDAM),” katanya.
“Sebetulnya bukan begitu, saya tidak mau menyampaikan apa yang menjadi latar belakang, kenapa? Karena pak bupati sudah menyampaikan, yang jelas saya memikirkan dari sekarang kalau kedepanya mau kerja apa,” tambahnya.
Meski begitu, Nia menyebutkan, bahwa dirinya bersama Hendro akan tetap fokus memperbaiki PDAM Tirta Intan Garut meskipun dengan waktu yang singkat.
“Yang pertama akan saya lakukan adalah konsolidasi, buktinya saya memperkenalkan para kepala cabang kepada rekan rekan, yang kedua mengundang pak bupati untuk bisa memberikan kebijakan terhadap apa yang harus dilakukan,”ujar Nia Gania.
“Tentu yang akan saya lakukan yang ringan ringan dulu, misalnya menyempurnakan aspek pengaduan. Yang kedua fokus saya adalah peningkatkan pendapatan melalui penekanan kebocoran,”pungkas Nia Gania. (Ale)