BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terkait kasus dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di lingkungan sekolah Bosowa Bina Insani, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal.
Laporan awal yang diterima Dinas Kesehatan mengindikasikan sumber keracunan berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani, yang diketahui memasok makanan untuk 13 sekolah dengan total 2.077 porsi.
Dedie menegaskan pentingnya pemantauan ketat terhadap proses pengolahan makanan, termasuk pemeriksaan sampel makanan sisa, isi lambung korban, hingga kebersihan perlengkapan seperti nampan makan.
Baca Juga:Garut Terus Perkuat Infrastruktur Hijau, Pembangunan Jalan Aspal Plastik Gandeng Bakti Barito dan Chandra AsriBPJS Kesehatan bersama Pemkab Garut Teken Komitmen UHC Kabupaten Garut
“Saya menekankan agar proses persiapan bahan dan pengolahan dilaksanakan secara aman, bersih, dan higienis,” ujar Dedie Rachim dalam keterangannya pada Kamis, 8 Mei 2025, dikutip dari disway.
Ia juga meminta pihak SPPG untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjamin kualitas makanan yang dikonsumsi para siswa tetap aman.
Hingga saat ini, total korban yang mengalami gejala keracunan mencapai 36 orang. Gejala yang dilaporkan antara lain diare, pusing, muntah, demam, dan nyeri perut.
Rinciannya, lima orang menjalani perawatan inap—terdiri dari dua siswa dan tiga guru TK Bina Insani. Sementara itu, tujuh orang menjalani rawat jalan, terdiri dari dua siswa dan lima guru. Selain itu, 24 orang lainnya mengalami keluhan ringan, yang meliputi lima siswa, 18 guru, serta satu petugas kebersihan dari SMP Bina Insani.
Dinas Kesehatan kini tengah melakukan penelusuran untuk memastikan penyebab pasti insiden dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.