Kepala UPT Pasar Tradisional Ciawitali, Husen, menyatakan bahwa revitalisasi pasar sudah masuk dalam agenda prioritas Bupati pada tahun 2025. Program ini sejatinya telah diajukan sejak tahun 2021, namun baru bisa direalisasikan tahun ini.
“Rencana revitalisasi untuk drainase memang masuk program prioritas bupati di pasar guntur tahun 2025 ini, karena ajuan ini sudah kami sampaikan dari tahun 2021 alhamdulillah tahun ini 2025 menjadi prioritas. Rencana nya kegiatan ini akan terjadwal dan dilaksanakan kegiatan pada bulan Juli dan selesai pada bulan nopember kalau tidak ada perubahan,” katanya.
“Kami sangat mendukung sekali kegiatan ini berjalan karena sesuai dengan harapan warga pedagang itu sendiri, kami mengucapkan terimakasih kepada pimpinan kami atas dorongan dan semangat nya untuk mewujudkan kan kegiatan tersebut. Sehingga apabila perbaikannya drainase ini berjalan maka genangan air pada wakt hujan tidak terjadi lagi di lingkungan pasar sehingga pedagang dan pengunjung passr menjadi nyaman,” tambahnya.
Baca Juga:Garut Terus Kembangkan Aspal PlastikDedi Mulyadi Sebut Kenakalan Remaja Tidak Spontan, Tapi Terstruktur
Husen berharap penuh ketika kegiatan revitalisasi ini akan dilaksanakan, ini akan memberikan perubahan yang sangat berarti bagi para pedagang, jika kondisi pasar sudah baik tentu tidak menutup kemungkinan pengunjung ke pasar juga akan bertambah sendirinya, simbiosis mutualisme antara pedagang, pembeli, Iwappa pasar, dan tentu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun ikut terbantu.
“Harapan kami selaku pengelola pasar bahwa kegiatan ini dapat memberikan perubahan yang berarti bagi para pedagang, karena apabila sarana dan prasarana pasar baik tidak menutup kemungkinan pengunjung pasar juga akan banyak dengan sendirinya, apabila pengunjung banyak maka pedagang juga akan mendapatkan penghasilan yang lebih sehingga kewajiban mereka membayar retribusi juga menjadi lancar, sehingga pendapatan asli daerah dapat naik dari sektor retribusi pasar,” ucapnya.
Asep pedagang di pasar Guntur Ciawitali mengaku sangat mendukung adanya revitalisasi pasar.
“Sangat mendukung, jadi kalau ada penertiban, ada pemusatan, nanti kan yang belanja juga terpusat ya, lebih terpusat, jadi gak acak-acakan lah, kalau sekarang kan masih semrawut ya, yang jualan kaki lima kan merambak terus, yang kios kan sekarang banyak yang gulung tikar ya,” Kata Asep.