“Tadinya saya harap dengan kolaborasi dengan beberapa swasta, BUMN, BUMD untuk bekerja sama pemeliharaan, padahal hanya simpel tapi ternyata tidak berjalan. Dari 30-an yang kita undang, tidak ada satupun yang melakukan dengan baik, hanya sekali sudah,” ujarnya.
Jujun berharap adanya perhatian lebih terhadap anggaran pemeliharaan taman dan hutan kota mengingat pentingnya ruang terbuka hijau bagi kualitas hidup masyarakat dan ekosistem perkotaan. Kolaborasi yang lebih aktif dari berbagai pihak, termasuk swasta, juga diharapkan dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya yang dihadapi DLH dalam menjaga keindahan dan fungsi taman serta hutan kota di Kabupaten Garut.(rizki)