Masih Ada Buruh di Garut yang Belum Digaji UMK, Begini Curhatannya

ilustrasi buruh menuntut gaji UMK
ilustrasi buruh menuntut gaji UMK (ist)
0 Komentar

GARUT – Perjuangan kaum buruh di Kabupaten Garut masih cukup panjang. Banyak persoalan terkait masalah buruh yang harus diselesaikan. Termasuk diantara sebagian kecil masalahnya yaitu, masih ada yang belum mendapatkan gaji atau upah sesuai UMK (Upah Minimum Kabupaten).

Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) esok hari, potret ini menjadi salah satu topik yang mewarnai.

Lisa salah seorang buruh di Kabupaten Garut menyampaikan curhatannya terkait masalah gaji. Ia mengaku bekerja di salah satu pabrik di Kabupaten Garut.

Baca Juga:DLH Garut Usulkan Pengadaan Georadar untuk Deteksi Kerentanan Pohon Sebelum TumbangPrabowo Dijadwalkan Hadir di Perayaan Hari Buruh di Monas Besok

Sampai sekarang Lisa mengaku mendapatkan gaji sebesar Rp 1,5 juta per bulan, artinya masih di bawah UMK Kabupaten Garut.

Gaji sebesar itu menurutnya jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan kedua anaknya.

Per minggu saja biaya jajan dan sekolah anaknya bisa mencapai Rp240 ribu, belum ditambah kebutuhan lainnya.

“Kalau dihitung per minggu itu terasa sekali kurangnya, gak cukup,” ujarnya, Rabu (30/4).

Kendati demikian, suami Lisa memiliki usaha berjualan tempe, tetap saja kondisi keuangan keluarga terasa berat, apalagi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.

Setelah lima tahun bekerja di pabrik tersebut, Lisa berharap ada peningkatan kesejahteraan, termasuk juga mendapatkan jaminan BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

Kondisi serupa dialami Dila, seorang pekerja salah satu supermarket di Garut yang telah mengabdi selama tujuh tahun sebagai SPG. Selama itu ia menerima gaji sebesar Rp 1,8 juta tanpa tunjangan lain, juga jauh di bawah standar UMR yang berlaku.

Baca Juga:Pohon Tumbang di Alun-alun Tarogong di Luar Prediksi, DLH Garut Akui Keterbatasan Alat Deteksi Kondisi PondasiSejumlah Eks Karyawan PT Danbi Sampai Menginap di Posko Depan Perusahaan, Menuntut Haknya Diberikan

“Pokonya selama 7 tahun bekerja ya gajinya flat aja segitu Rp1,8juta gak ada tunjangan lagi,” ungkap Dila.

“Harapan saya, upah yang layak dan sesuai dengan UMR menjadi hal yang sangat penting ya buat para pekerja, kami ya tuntut keadilan aja, antara kerja dan upahnya sesuai, mungkin banyak juga di tempat lain mengalami hal yang sama ya terutama Garut,” keluhnya.(rizki)

0 Komentar