GARUT – Stasiun Kereta Api Cikajang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pernah mencatatkan sejarah sebagai stasiun dengan posisi tertinggi di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Wikipedia, stasiun yang berada di Desa Padasuka, Kecamatan Cikajang ini terletak di ketinggian kurang lebih 1.246 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian ini menjadikan Stasiun Cikajang bukan hanya unggul di Indonesia, tetapi juga pernah diakui sebagai stasiun tertinggi di kawasan Asia Tenggara pada masanya.
Namun, sejak beberapa dekade terakhir, jalur kereta menuju Cikajang berhenti beroperasi dan stasiun ini pun tak lagi aktif melayani perjalanan penumpang maupun barang. Meskipun begitu, sisa-sisa kejayaannya masih terlihat melalui bangunan tua dan rel yang tertinggal, menjadi saksi bisu perjalanan panjang transportasi kereta api di wilayah Garut.
Baca Juga:Pengguna Lahan PT KAI Tawarkan Dua Solusi atas Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Garut-CikajangNusakambangan Panen Perdana, Bangun Lumbung Ketahanan Pangan dan Beri Kesempatan Warga Binaan
Kabar terbaru menyebutkan, jalur kereta api Garut–Cikajang direncanakan akan kembali dihidupkan. Wacana ini muncul setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan hasil koordinasi yang dilakukan bersama Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Menurut Dedi Mulyadi, jalur Garut–Cikajang menjadi salah satu dari 11 jalur kereta api di Jawa Barat yang akan direaktivasi sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali transportasi berbasis rel di daerah tersebut.
Pemerintah sendiri menyiapkan dana sekitar Rp20 triliun untuk mendukung program reaktivasi jalur-jalur kereta ini. Jika proyek ini terealisasi, bukan hanya menghidupkan kembali konektivitas kawasan Garut, tetapi juga membuka peluang bagi Stasiun Cikajang untuk kembali berperan sebagai penghubung transportasi dan destinasi wisata sejarah.