Dengan hadirnya kereta api, aksesibilitas ke kawasan wisata ini tentu akan jauh lebih mudah, murah, dan nyaman. Lebih dari itu, perjalanan dengan kereta juga bisa menjadi bagian dari pengalaman wisata itu sendiri, karena jalur ini berpotensi menyuguhkan pemandangan alam Garut Selatan yang memikat, mulai dari perbukitan, perkebunan, hingga panorama pantai yang terbentang luas.
Efisiensi Pengadaan Lahan
Dari sisi teknis, wacana perpanjangan jalur ini juga memiliki keuntungan tersendiri. Sebagian besar wilayah Garut Selatan, khususnya di area perbatasan Cikajang hingga Pameungpeuk, masih didominasi oleh lahan perkebunan dan hutan negara yang pengelolaannya di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kondisi ini tentu bisa mempermudah proses peralihan lahan untuk kepentingan pembangunan jalur kereta api, dibandingkan dengan jalur di kawasan padat penduduk yang membutuhkan proses pembebasan tanah lebih kompleks dan rawan menimbulkan konflik sosial.
Baca Juga:Reaktivasi Jalur Kereta Garut-Cikajang, Mesin Baru Hidupkan Pariwisata LokalStasiun Kereta Api Cikajang Pernah Jadi yang Tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara!
Potensi Solusi Transportasi
Selain untuk mendukung sektor pariwisata, perpanjangan jalur kereta api ini juga bisa menjadi solusi transportasi bagi masyarakat di wilayah selatan Garut yang selama ini bergantung pada kendaraan pribadi atau angkutan umum berbasis darat.
Jalur kereta yang stabil dan aman tentu bisa menjadi pilihan alternatif, tidak hanya untuk perjalanan wisata, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari logistik hasil bumi hingga mobilitas pelajar dan pekerja yang setiap hari harus berpindah antar kecamatan.
Hingga saat ini, wacana perpanjangan jalur Cikajang ke wilayah Pameungpeuk dan sekitarnya memang masih sebatas obrolan masyarakat. Namun, jika melihat peluang dan manfaat yang bisa dihasilkan, bukan tidak mungkin di masa mendatang ide ini akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan PT KAI.
Peluang ini menjadi harapan baru bagi Garut Selatan, tak hanya dalam membangun konektivitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang lebih merata di wilayah Priangan Timur.***