Cuaca Buruk Bikin Petani Garut Kelimpungan Jemur Gabah

sawah di Garut
sawah di Garut
0 Komentar

GARUT – Musim panen padi yang seharusnya jadi momen menggembirakan justru berubah jadi ujian berat bagi para petani di Garut. Cuaca yang tak menentu, terutama hujan yang kerap datang tiba-tiba, membuat proses penjemuran gabah jadi super ribet.

Alih-alih bisa menjemur gabah dengan santai, para petani malah harus ekstra waspada. Begitu langit mulai gelap, mereka buru-buru mengangkat dan menutup tumpukan gabah dengan terpal agar tak keburu kehujanan.

” Kesulitan menjemur gabah saat cuaca buruk, para petani memilih menjual gabah langsung di sawah. Harganya pun fluktuatif. Kadang turun kadang naik. Tergantung kualitas gabah dan kesanggupan bandar gabah,” kata Dadang (63) petani di Babakan Cigadung Desa Sindangsari Kecamatan Leuwigoong, Selasa (15/4).

Baca Juga:Jalan Guntur Kencana Rusak Parah, PUPR Garut Diminta Bergerak CepatPolres Garut Bentuk Tim Khusus Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Klinik Swasta

Sebelum memutuskan menjual hasil panen, banyak petani biasanya akan membandingkan harga ke beberapa tengkulak. Sayangnya, belakangan harga gabah justru cenderung terus menurun. Dadang bercerita, sebelumnya harga gabah di area sawah bisa tembus Rp 58.000 per kwintal. Kini, angka itu terjun bebas ke Rp 56.000 per kwintal.

Yang bikin para petani makin geleng-geleng kepala, saat musim panen tiba harga gabah malah anjlok, sementara harga beras di pasaran justru meroket. Ironis, ya! Padahal hasil panen kali ini lumayan memuaskan, dari 100 tumbak lahan bisa menghasilkan hingga satu ton padi.

Di daerah lain seperti Cibiuk, fluktuasi harga gabah juga terasa banget. Setelah sempat anjlok di angka Rp 52.000 per kwintal, kini harga mulai merangkak naik jadi Rp 58.000 per kwintal.

Namun, satu hal yang pasti, petani di berbagai daerah tetap menghadapi tantangan yang sama: cuaca yang susah ditebak bikin proses jemur gabah jadi penuh drama. Bahkan tak jarang, padi harus dipanen dalam kondisi hujan deras demi menghindari kerugian lebih besar.(pepen)

0 Komentar