GARUT – Kondisi psikologis anak korban dugaan pencabulan oleh ayah dan pamannya di Garut menjadi perhatian serius Forum KPAI Jawa Barat. Ketua Forum KPAI Jabar, Ato Rinanto, menyoroti trauma ganda yang dialami korban akibat perceraian orang tua dan tindak kekerasan seksual.
“Kami membaca bahwa anak ini mengalami kehilangan panutan setelah adanya perceraian antara kedua orang tuanya. Dengan adanya kejadian ini, tentu anak ini semakin kehilangan tempat berlindung. Atas dasar itu, kami akan melakukan proses pendampingan kepada keluarganya supaya kebutuhan anak, baik fisik maupun psikisnya, tetap terpenuhi dengan baik,” ujar Ato Rinanto, Jumat (11/4).
KPAI berencana membentuk tim terpadu bersama UPTD Provinsi Jawa Barat untuk memberikan pendampingan psikis yang berkelanjutan kepada korban dan keluarganya.
Baca Juga:Ayah dan Paman Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Garut, Polisi Ungkap Motif dan KronologinyaPresiden Prabowo Serukan Peran Strategis Indonesia-Turki sebagai Pilar Dunia Islam dan Global South
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menjelaskan bahwa korban diasuh oleh ayahnya karena dekat dengan nenek dan kakeknya setelah perceraian orang tua.
Polres Garut juga sempat mengamankan kakek korban untuk menghindari amuk massa, namun statusnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Hasil dari penyelidikan kami, untuk sementara kita tetapkan dua tersangka. Untuk kakeknya, masih dalam penyelidikan lebih lanjut jika ada alat bukti baru,” pungkasnya.(rizki)