JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon tengah mempersiapkan sebuah pertemuan besar yang bakal jadi ajang penting bagi para pelaku industri musik dan seni di Indonesia. Pertemuan tersebut direncanakan akan mempertemukan para penyanyi, penulis lagu, hingga seniman lintas bidang untuk membahas salah satu isu krusial yang sedang ramai saat ini yaitu terkait royalti musik.
Rencana ini akan direalisasikan setelah Fadli kembali dari kunjungan kerjanya ke Turki. Dalam pernyataannya kepada awak media pada 8 April 2025 di Jakarta, Fadli Zon menjelaskan bahwa agenda ini bukan hanya silaturahmi dalam nuansa halal bihalal, tapi juga jadi ruang dialog terbuka.
“Setelah kembali (dari Turki), kita akan melakukan halal bihalal sekaligus diskusi sebenarnya. Diskusi dan dialog dengan para musisi yang kita akan undang, dan juga dengan insan perfilman dan kalangan seniman budayawan lain,” ungkap Fadli kepada awak media di Jakarta, 8 April 2025, seperti dikutip dari disway (Grup Radar Garut).
Baca Juga:Harga Beras Naik Tapi Harga Gabah Jalan di Tempat, Begini Curhat Petani GarutProgram Pemutihan Pajak Disambut Antusias oleh Warga Garut, Warga Rela Antre Sejak Subuh
Topik utama dalam forum ini adalah penanganan persoalan royalti yang selama ini menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan musisi dan pencipta lagu. Menurut Fadli, sudah saatnya pemerintah turun tangan sebagai fasilitator untuk mencari solusi yang adil bagi semua.
“Bagaimana penanganan dari royalti, ada pandangan-pandangan yang berbeda dari kalangan musisi, pencipta lagu, dan para penyanyi, mungkin dengan LMKN-nya. Kita menyatukan,” paparnya.
Fadli menegaskan bahwa dialog ini bukan sekadar formalitas. Ia ingin memastikan semua pihak—mulai dari penulis lirik, pemain band, hingga vokalis—diberi kesempatan menyampaikan suara mereka. Prinsip keadilan dan kolaborasi menjadi kunci dalam menyelesaikan polemik ini.
“Semua pihak harus diperlakukan dengan adil, harus mendapatkan porsinya dengan adil, dan juga harus win-win solution,” tandasnya.
Harapannya, pertemuan ini mampu menjadi titik awal dari penyusunan sistem royalti yang lebih transparan, adil, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Bagi para pelaku seni, ini bukan cuma soal uang—tapi soal penghargaan terhadap karya.
“Semuanya punya kontribusi. Ini harus kita atur, tapi kita dengarkan dari semua pihak apa maunya di sini sekaligus,” terangnya.