GARUT – Tumpukan sampah berjajar di dua jalan di Banyuresmi, tepatnya di Jalan H.Hasan Arif, Cipicung dan Bagendit. Lokasi tersebut arah menuju tempat Wisata Situ Bagendit. Hal itu pun dikeluhkan oleh masyarakat.
Diki Ardiansyah, warga asal kampung Cijambe, Desa Sindanglaya mengatakan bahwa adanya tumpukan sampah di 2 lokasi tersebut menimbulkan pemandangan tak mengenakan, dan muncul bau tak sedap, mobil armada pun sering terlihat, namun disinyalir sampah muncul secara terus menerus akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat.
“Iya sering lewat situ, memang banyak sampah berjajar di 2 lokasi itu, jujur aja bau, tidak enak dilihat, tapi sering liat mobil yang ngangkut, tapi selang beberapa jam suka ada lagi si sampah nya teh,” ujarnya.
Baca Juga:Suzuki Burgman Street 125EX: Motor Matic Premium dengan Gaya Elegan dan Performa AndalJelang Puncak Arus Mudik, Jalan Prof KH. Anwar Musaddad Diratakan dan Dipantau PetugasÂ
Ia pun berharap, kepada pemerintah, desa atau kecamatan, agar ada gebrakan terhadap masyarakat sehingga masyarakat bisa peduli terhadap lingkungan bersih dari sampah.
“ya harapannya mah dari pemerintah, atau desa/kecamatan ada gebrakan, mau ada sosialisasi terkait kesadaran masyarakat boleh, soalnya ini mah murni dari kesadaran masyarakat yang kurang,” katanya.
Camat Banyuresmi, Heri Hermawan mengatakan bahwa terkait sampah di beberapa lokasi di Banyuresmi memang penanganannya sudah terjadwal untuk armada pengangkut baik dari LH ataupun armada kecamatan.
“Terkait sampah memang di Banyuresmi ada beberapa titik lokasi yang dijadikan penyimpanan sampah warga walaupun titik tersebut bukan/tidak atas rekomendasi baik dinas/kecamatan, namun upaya penanganan pengangkutan memang sudah terjadwal setiap harinya baik dari LH maupun armada dari kecamatan,” ucapnya.
Selain itu, kata Heri upaya untuk larangan telah dilakukan pemasangan spanduk dan juga himbauan, tapi memang tetap kesadaran masyarakat masih kurang.
” Bahkan upaya untuk melarang melalui media spanduk dan himbauan sudah dilakukan, tapi memang hal terbut kembali kepada kebiasaan dan kesadaran masyarkat,” katanya.
“Volumenya memang semakin banyak bahkan yang buang sampahnya pun bukan hanya warga masyarakat banyuresmi (luar kecamatan pun ada),” jelasnya.
Baca Juga:Truk Bermuatan Frozen Food Terguling di JL KH Hasan Arief GarutEntis Sutisna Sujud Syukur, Diangkat Menjadi PPPK Setelah 28 Tahun Mengabdi
Solusi terbaik, menurut Heri ini menjadi aksi bersama, warga dituntut harus lebih bijak dan Aware terhadap lingkungan, minimal mengurangi sampah dengan melakukan pengelolaan sampah dari rumah tangga, sehingga beban TPA tidak terlalu besar.