Pedagang Sepatu di Cibatu Sepi Pembeli Jelang Lebaran

Dadang Sulaeman dagang sepatu di pinggir Jalan Cibatu(pepen apendi)
Dadang Sulaeman dagang sepatu di pinggir Jalan Cibatu(pepen apendi)
0 Komentar

GARUT – Dadang Sulaeman, pria berusia lebih dari 50 tahun, telah lama berjualan sepatu pria di pinggir Jalan Cibatu, tepat di bawah rindangnya pohon tak jauh dari Pasar Cibatu. Jelang Lebaran, ia sengaja menambah stok dagangannya, namun justru mengalami penurunan pembeli.

” Sabtu dan Minggu saya berjualan di emper toko di Bandung. Di luar Sabtu dan Minggu, dagang di Cibatu. Pembeli sepatu pria di Bandung pun sama sepi. Saya tak berani berasumsi, sepinya pembeli dampak efisiensi anggaran,” kata Dadang Sulaeman, Selasa (18/3).

Berjualan di emper jalan memiliki tantangan tersendiri. Ketika pembeli tengah memilih sepatu, hujan bisa tiba-tiba turun. Saat itu terjadi, Dadang harus bergegas mencari tempat berteduh. Jika hujan terus mengguyur, ia lebih memilih pulang ke rumah istrinya di Sukawening.

Baca Juga:Kantor MUI Cibunar Berdiri di Atas GOR, Wujud Kemandirian Lembaga KeagamaanProgres Satpol PP Jabar Bongkar Hampir Seluruh Wahana Hybisc Fantasy

Dadang hanya menjual sepatu pria dengan harga yang sebanding dengan kualitasnya. Sepatunya tidak dilengkapi kotak, melainkan cukup dibungkus dengan plastik kresek. Meski begitu, pelanggannya cukup setia, terutama di kalangan tukang ojek. Banyak dari mereka kembali membeli sepatu setelah satu tahun pemakaian. Sepatu berbahan kulit dan campuran Oscar menjadi pilihan favorit.

Salah satu tukang ojek yang berbelanja pada Selasa (18/3) memilih sepasang sepatu, lalu menitipkannya pada Dadang hingga ia mendapatkan cukup uang dari hasil mengojek. Ternyata, keduanya sudah lama saling mengenal, sehingga transaksi pun berjalan dengan penuh kepercayaan.

Harga sepatu yang dijual Dadang cukup terjangkau, rata-rata Rp60.000 per pasang, mencakup berbagai jenis seperti sepatu kantor dan sepatu olahraga.

0 Komentar