Curah Hujan Tinggi, Puluhan Hektare Sawah di Garut Gagal Panen, Banyak yang Belum Ikuti Asuransi

petani melakukan panen padi (Rizki/Radar Garut)
petani melakukan panen padi (Rizki/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Curah hujan yang meningkat drastis dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan bencana banjir dan longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut. Dampak dari bencana ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga mengancam sektor pertanian, terutama tanaman padi sawah yang berisiko mengalami gagal panen atau puso.

Menurut Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan Usaha Pertanian (PPUP) Dinas Pertanian Garut, Aden, beberapa kecamatan yang terdampak parah akibat banjir dan longsor, terdapat beberapa Kecamatan di Garut yang gagal panen.

“ Yang mengalami gagal panen yaitu, Kecamatan Pakenjeng, Bungbulang, dan Mekarmukti. Total luas sawah yang mengalami puso akibat intensitas hujan tinggi mencapai 45,21 hektare. Tanaman padi sawah yang terkena dampak banjir ini mengalami puso, sehingga para petani mengalami kerugian yang cukup besar,” ujar Aden, Minggu (16/3).

Baca Juga:Jelang Lebaran, Kerkof Garut Dipadati Warga Berburu Baju LebaranMenjelang Lebaran, Polisi Tertibkan Pengendara Tanpa Helm di Bunderan Guntur

Menghadapi situasi ini, Dinas Pertanian Garut telah mengajukan permohonan bantuan benih padi kepada Kementerian Pertanian untuk membantu para petani yang sawahnya terdampak.

Selain itu Deden juga menyarankan petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi.

“Saya menyarankan agar ke depan, petani yang berada di daerah rawan bencana akibat perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan, dapat mendaftarkan lahan mereka dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),” katanya.

Kebanyakan dari petani yang gagal panen ini kata Deden, adalah mereka yang tidak mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Untuk daerah yang rawan bencana, kami menyarankan petani agar mendaftarkan sawahnya ke program AUTP pada musim tanam berikutnya. Dengan begitu, jika terjadi gagal panen akibat bencana, mereka dapat mengajukan klaim asuransi dan mendapatkan bantuan, sejauh ini yang terdapak itu belum terdaftar AUTP” jelasnya.(Rizki)

0 Komentar