GARUT – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Garut serta Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut menanggapi perihal beberapa harga bahan pokok penting (Bapokting) yang melonjak tinggi akhir-akhir ini.
Kepala Distan Kabupaten Garut, Haeruman mengatakan, pihaknya beserta DKP dan dinas Indag Kabupaten Garut selalu melakukan pengecekan di pasar untuk memastikan ketersediaan bahan pangan jangan sampai berkurang.
“Ya kita kan sama-sama bareng-bareng dengan dinas ketahanan pangan dan indag untuk melaksanakan pengecekan pasar yang kalau pertanyaannya memastikan ketersediaan produksi jadi jangan sampai bahan Pangan yang pokok itu berkurang,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (4/3).
Baca Juga:Pemdaprov Jabar Gerak Cepat Tangani Robohnya Jembatan LojiDedi Mulyadi Dorong Pengembalian Fungsi Resapan Air di Kawasan Puncak Bogor
Haeruman mengatakan, mengenai harga cabai yang naik dikarenakan faktor supply and demand. Dimana pasikan kurang menyebabkan harga naik.
“Karena bulan Maret ini panen raya jadi biasa, kan ada hukum pasar supply and demand, apabila pasokan kurang berarti harga naik,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, Yani Yuliani mengatakan bahwa DKP ini lebih menekankan terhadap ketersediaan pangan yang siap konsumsi. Saat ini kata dia, ada beberapa komoditi harga yang tinggi. Tapi pihaknya mencoba untuk memfasilitasi masyarakat memperoleh pangan itu dengan harga terjangkau. Diantaranya dengna kegiatan yang memutus mata rantai.
“Makanya kan bisa ada yang suka dengan rantai pasok pangan. Jadi memang kalau DKP itu lebih penekanan ketersediaan untuk siap konsumsi. Kalau pertanian itu kan lebih produksi. Memang ada beberapa komoditi yang sebetulnya untuk saat ini sih, meskipun dengan harga tinggi, tapi kita mencoba memfasilitasi masyarakat memperoleh pangan itu dengan harga terjangkau, ada kegiatan untuk sedikit memutus mata rantai, sehingga kita bisa dari penyediaan bahannya toko model tinggi itu dari petani langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Diantara kegiatan memutus mata rantai distribusi jelas Yani, yaitu dengan kegiatan gelar pangan murah.
“kegiatan gelar pangan murah. Makanya itu salah satu upaya kami sebetulnya untuk meminimalisir harga yang melonjak tinggi. Karena kalau kita sudah melalui lagi berbagai mata rantai itu, saya kira harga pasti cukup tinggi. Hanya dalam gelar pangan murah ini, kita melakukan upaya-upaya bermitra dengan para penyedia. Kalau sayuran kita langsung dengan petaninya, tidak kita belanja ke Apa yang di pasar, distributor lah gitu ya. Kalau ini seperti itu, termasuk juga untuk komoditi-komoditi lainnya, kita mencoba mencari penyedia-penyedia yang memang dengan harga kita menjualnya bisa di bawah harga pasar,” tambahnya.