Menjelang Ramadhan, Harga Ayam dan Telur Mulai Merangkak Naik di Garut

penjual ayam pedaging di pasar Ciawitali Garut
penjual ayam pedaging di pasar Ciawitali Garut
0 Komentar

GARUT– Menjelang bulan suci Ramadahn, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Garut mulai mengalami kenaikan, termasuk harga ayam potong. Sejumlah pedagang mengeluhkan kenaikan harga yang cukup signifikan dan berdampak pada daya beli masyarakat.

Menurut salah satu pedagang ayam di Pasar Guntur Ciawitali, Amir, harga ayam yang sebelumnya berkisar Rp30.000 hingga Rp31.000 per kilogram kini naik menjadi Rp33.000. Ia memperkirakan harga akan terus melonjak menjelang hari Munggahan, bahkan bisa mencapai Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

“Ayeuna mah pembeli ge rada kirang tah duka. Pami nyandak sa kwintal ge rada hese, masih keneh kirang we daya beli masyarakat teh, (sekarang pembeli menurun, kalau bawa se kwintal masih agak susah dan masih kurang daya beli masyarakat),” ujar Amir, Sabtu (22/2).

Baca Juga:Anggota DPRD Garut H. Imat Rohimat Soroti Masalah Jalan Rusak dan Drainase yang Buruk, Jalan Harus LucirYudha Anggota DPRD Garut Terima Audiensi Perkumpulan Pengemudi Desa Siaga, Ini yang Dikeluhkan

Ia mengungkapkan bahwa stok ayam dari distributor pun mulai berkurang, meskipun permintaan masyarakat tetap tinggi.

“Ayeuna teh barang rada hese da seueur nu nganggo, tapi kanggo penjual siga abdi nu di pasar rada hese, panginten da saminggu deui ka puasa na, (sekarang barang susah banyak yang butuh, tapi untuk penjual seperti saya di pasar agak susah, mungkin karena seminggu lagi puasanya),” ungkapnya.

Amir yang mendapatkan pasokan ayam dari rumah pemotongan hewan (RPH) menyebutkan bahwa harga ayam dari distributor juga naik sekitar Rp3.000 per kilogram.

“Abi distributorna ti pajagalan, tah ti distributorna ge tos majeng awis lah majeng 3ribu kedah saimbang we ngicalna, (saya bawa barang dari distributor pajagalan (pemotongan), dari distributornya saja sudah naik Rp.3.000 jadi harus seimbang menjualnya)” katanya.

Kondisi ini sudah menjadi hal biasa setiap menjelang Ramadhan dan Idulfitri. “Tos biasa da pami bade munggah sareng bade lebaran teh majeng, da biasana kan kebutuhan masyarakat seueur kitu nya, (sudah biasa kalau menjelang bulan puasa sama menjelang lebaran karena kebutuhan masyarakat banyak gitu)” tambah Amir.

Selain itu, kenaikan harga telur dirasakan oleh Farhan pedagang telur yang menurutnya mulai merangkak, kenaikan mulai dari Rp.1.000 dalam waktu dekat hingga Rp.3000.

0 Komentar