GARUT – Pemerintah pusat telah mengirimkan ribuan dosis vaksin PMK (penyakit mulut dankuku) untuk membantu peternak di Kabupaten Garut. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Beni Yoga, menyampaikan bahwa bantuan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit PMK pada hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan domba.
“Ada sebanyak 4.150 dosis vaksin yang kami terima dari Kementerian Pertanian. Tahap pertama sebanyak 1.150 dosis, kemudian tahap kedua kami mendapatkan tambahan 3.000 dosis,” ujarnya, Senin (10/2).
Ia menegaskan bahwa seluruh vaksin tahap pertama sudah disalurkan ke para peternak di Kabupaten Garut. “Kami sudah mendistribusikannya ke berbagai peternak, mulai dari sapi perah, sapi potong, hingga domba,” jelasnya.
Baca Juga:Perayaan Hari Jadi Garut ke-212 Akan Digelar Sederhana Tanpa Adanya Upacara Polres Garut Akan Tindak ODOL dan Travel Gelap Untuk Kurangi Kecelakaan
Untuk tahap kedua, vaksin baru saja diterima dan saat ini tim sedang melakukan vaksinasi langsung ke sejumlah kandang ternak.
“Tahap dua ini masih dalam proses pendistribusian,” tambahnya.
Beni juga mengungkapkan data terbaru mengenai kasus PMK di Garut. “Saat ini, tercatat ada 233 ekor sapi yang masih dalam kondisi sakit, 14 ekor sapi mati, dan 9 ekor harus dipotong paksa,” katanya.
Menurutnya, vaksinasi gratis dari pemerintah sangat membantu peternak dalam menekan penyebaran kasus PMK. “Ini adalah upaya pengendalian agar wabah tidak semakin menyebar,” tegasnya.
Namun, ia mengakui bahwa jumlah vaksin yang diberikan masih belum mencukupi. “Kami sebenarnya mengajukan 10 ribu dosis vaksin, tetapi yang diterima baru 4.150 dosis. Jadi, masih kurang,” jelasnya.
Untuk mengatasi kekurangan ini, Diskannak Garut mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi mandiri. “Kami juga menyarankan perusahaan peternakan untuk ikut berkontribusi dengan menyediakan vaksin melalui program corporate social responsibility (CSR),” pungkasnya.(rizki)