Edy Masih Kuat Memikul Lemari untuk Mencari Nafkah, Padahal Usia Sudah Sepuh dan Mengalami Sakit

Edy seorang kakek berusaia 88 tahun di Garut masih kuat memikul lemari berjualan keliling jalan kaki
Edy seorang kakek berusaia 88 tahun di Garut masih kuat memikul lemari berjualan keliling jalan kaki (Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Edy seorang kakek berusia 88 tahun warga Kampung Samarang Awi, Desa Samarang, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut keliling berjualan lemari demi mencari uang, meskipun dengan kondisi tidak memungkinkan.

Edy menyampaikan, ia setiap hari memikul lemari berjualan keliling, namun kadang juga lemari tersebut pernah tidak terjual hingga 1 Minggu.

“Tiap hari icalan, nya kadang kadang a, NU namina Icalan nya ayena mah rada minim, saminggon teu pajeung (setiap hari jualan, ya kadang kadang a, yang namanya juga jualan sekarang mah rada minim, seminggu tidak terjual),” ujarnya, Kamis (30/1).

Baca Juga:Mantan Bupati Garut Siap Awasi Proyek 2025, Ini yang Jadi Kegelisahan Rudy GunawanTanduk Patung Domba Garut di Kota Patah, Padahal Belum Genap Sebulan Diresmikan

Ketika waktu sehat, Edy juga membuat lemari sendiri dan dijual sendiri. Nmaun dengan kondisi fisiknya sekarang, dia hanya mengambil dari orang lain.

Lemari tersebut Ia jugal seharga Rp350 ribu satu unitnya. Dari penjualan tersebut Ia mendapatkan keuntungan Rp 50 ribu.

“Tipayun mah pas nuju ngora Kitu nya a osok damel nyalira, da ayena mah tos teu kiat , jadi nyandak ti tatanggi, di Ical 350 ribu , Abi nyandak untung na we 50, kadituna 300 (dulu mah ketika masih muda a sering bikin sendiri, tapi sekarang mah sudah tidak kuat, jadi bawa dari tetangga dijual 350 ribu, saya bawa untung nya 50 ribu, kesananya 300 ribu),” tambahnya.

Yang membuat prihatin lagi, Edy saat ini sedang mengalami sakit asam urat dan sebelah matanya juga menderita katarak.

“nuju istirahat a, ieu nyeri sampean asam urat tos lami, teu gaduh artos bade berobat ge, ieu kiri tos teu katingali a da katarak, (lagi istirahat a, ini sakit kaki asam urat sudah lama, tidak punya uang mau berobat juga, yang kiri juga sudah tidak bisa melihat karena katarak a),” katanya.

Perjuangan Edy mencari nafkah tidaklah mudah. ia setiap hari harus keliling dari Samarang, ke arah pemda, simpang lima, Tarogong, hingga ke Tanjung, dengan cara memikul lemari. Kendati demikian Ia tak merasa berat

“Nya kumha atuh da maksakeun, da peryogi atuh (ya mau gimana lagi harus maksain, da perlu),” pungkasnya. (rizka)

0 Komentar