GARUT – Bendung Gerak Leuwigoong atau Bendungan Copong, Kabupaten Garut, yang berada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Cirebon, kerap jadi tempat aksi kejahatan dan kenakalan remaja.
Di Bendungan Copong ini kerap terjadi penodongan, pencurian aset, percobaan bunuh diri dan kenakalan remaja lainnya.
Koordinator Petugas Wilayah II.A Copong Garut Yudi Aryadi Irawan mengatakan, bendungan ini belum mmepunyai petugas keamanan. Rencananya di tahun 2025 ini akan ada pengadaan petugas satpam.
Baca Juga:Dini, Bocah Kelas 4 SD di Garut, Cari Uang Tambahan dengan MemulungDinkes Garut Siap Realisasikan Program Medical Checkup Gratis Bagi yang Ultah di 2025
“Setiap sabtu minggu, remaja datang ke sini untuk mabuk-mabukan. Pada Senin pagi, kami sering menemukan botol alkohol, minuman keras, bahkan sampah seperti komik. Selain itu, kejahatan seperti penodongan dan tindakan asusila juga kerap terjadi disini,” ungkap Yudi, Senin (13/1).
Selain itu, pencurian aset bendungan seperti kabel listrik dan pagar juga sering terjadi. Kemudian pemotongan pagar, kabel listrik dicuri, hingga lampu penerangan kerap dibobol pencuri.
“Pagar-pagar di sini banyak dipotong dan diambil oleh orang tak bertanggung jawab. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Kamipun berupaya pengamanan tetap harus ditingkatkan,” tegasnya.
Menurut Yudi, akses masuk ke bendungan Copong harus diperketat, karena bendungan ini bukanlah objek wisata, melainkan objek vital nasional. Dengan begitu bendungan ini harusnya steril dari aktivitas masyarakat tanpa izin.
“Jika ada masyarakat yang ingin datang, minimal harus membawa surat permohonan yang di tunjukan kepada Kepala BBWS Ciamanuk Cisanggarung. Ini untuk menghindari potensi penyalahgunaan atau tindakan yang tidak diinginkan, seperti teroris atau ancaman lainnya, kami juga sulit untuk melarang masyarakat yang memang sekedar jalan-jalan, banyak juga yang mencari rumput disini, tapi kami tidak tahu orang yang akan berniat jahat. Wilayah ini objek vital nasional atau bisa di katakan aset nasional dimana lokasi ini harus steril. Kalau masyarakat tetap masuk tanpa kontrol, bagaimana kami bisa memastikan keamanan? ” imbuhnya.
Sampai pengadaan satpam nanti, petugas yang ada harus bekerja ekstra keras menjaga keamanan. Dengan menutup Pintu gerbang masuk untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Walaupun tidak maksimal tapi setidaknya meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.