GARUT – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut, H. Mahdar Suhendar, membantah soal kabar yang mengatakan dirinya memotong uang gaji Anggota PGRI.
Ia memberikan klarifikasi kepada wartawan soal kabar tersebut. Bahwasanya kata Mahdar, dana sebesar Rp100 ribu dari Anggota PGRI itu sebetulnya sudah disepakati melalui musyawarah bersama atau melalui rapat koordinasi dengan para pengurus cabang sejak Agustus 2024 lalu.
Dimana kata dia, dana sebesar Rp100 ribu per anggota itu dikumpulkan dari bulan November hingga Februari sebesar Rp25 ribu tiap bulannya.
Baca Juga:Lapas Garut Ikuti Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Kementerian ImipasKPU Garut Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Bahkan kata Mahdar, uang tersebut sudah dilengkapi dengan surat pernyataan yang diteken oleh para pengurus cabang.
Bank Jabar sendiri kata Mahdar, tidak mungkin memproses pemotongan gaji tanpa tanda tangan atau pernyataan dari anggota.
“Tidak akan memproses pemotongan gaji tanpa tanda tangan atau pernyataan persetujuan dari anggota,” tegasnya 9 Januari 2025.
Ia juga memastikan bahwa tiap cabang punya bukti otentik berupa daftar anggoya yang bersedia dipotong.
Adapun pemotongan gaji ini menurutnya untuk memenuhi kegiatan berupa
- Kongres di Jakarta,
- Peringatan HUT PGRI,
- Konferensi Provinsi (Konprop), dan
- Konferensi Kabupaten (Konkab).
Lebih jauh Ia mengatakan Konkab sendiri tujuannya untuk memilih pengurus baru periode 2025-2030 yang akan digelar pada 5-7 Februari mendatang.
Acara ini rencananya akan dihadiri sekitar 530 peserta, dengan fasilitas berupa penginapan, konsumsi, tas, dan kaos yang telah dipersiapkan.
” Kami mohon doa agar kegiatan ini berjalan sukses. Perlu ditekankan bahwa dana ini tidak untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kelancaran kegiatan PGRI,” ujarnya.(erwan)