Ada Monumen Pesawat, Kadungora Bakal Jadi Magnet Wisata Baru di Garut

Pembangunan Monumen Pesawat AS-202 Bravo Kadungora Garut Jadi ikon baru (foto istimewa)
Pembangunan Monumen Pesawat AS-202 Bravo Kadungora Garut Jadi ikon baru (foto istimewa)
0 Komentar

GARUT – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, bersama Komandan Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) TNI, Marsekal Muda Yudi Bustami, secara resmi memulai pembangunan Monumen Pesawat AS-202 Bravo. Prosesi ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang berlangsung di depan Kantor Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Barnas menyampaikan terima kasih kepada Dankopasgat atas kepercayaan memilih Garut sebagai lokasi pendirian monumen. Ia menilai monumen ini akan menjadi ikon baru yang strategis, mengingat lokasinya berada di kawasan Simpang Tiga, jalur wisata menuju tempat paralayang milik TNI AU.

Jalur ini sering dilalui wisatawan dari Bandung yang menuju destinasi paralayang, salah satu daya tarik utama daerah tersebut. “Ini akan memudahkan pengunjung untuk mengenali lokasi belokannya dari tugu pesawat ini,” kata Barnas, Senin (6/1).

Baca Juga:Aset Desa Leuwigoong Dibagi dengan Calon Desa PemekaranKusir Delman Rancabango Terganggu dengan Tumpukan Sampah

Ia juga menginstruksikan pihak kecamatan dan Satpol PP untuk memastikan kebersihan lingkungan di sekitar monumen serta menata Pedagang Kaki Lima (PKL), agar kawasan ini tetap rapi dan nyaman bagi wisatawan.

Sementara itu, Marsekal Muda Yudi Bustami menilai pembangunan Monumen Pesawat AS-202 Bravo akan menjadi langkah besar dalam mendukung olahraga dirgantara di Garut. “Lokasi ini sangat unik dan indah, dikelilingi pegunungan. Ini akan menjadi tempat yang luar biasa untuk pengembangan olahraga dirgantara” ujarnya.

Yudi juga berharap monumen ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol sejarah TNI AU, tetapi juga mampu mendukung potensi wisata dirgantara di wilayah Garut dan sekitarnya.

Letkol Sus Aprizal, Ketua Panitia pembangunan, menjelaskan bahwa monumen ini akan menggunakan pesawat AS-202 Bravo, yang merupakan pesawat latih awal untuk calon penerbang TNI AU. Pesawat ini saat ini berada di Skatek 043 Lanud Adisutjipto Yogyakarta dan akan segera dipindahkan ke Garut pada tahap kedua pembangunan.

“Monumen ini akan memiliki ukuran 5×5 meter dengan ketinggian total mencapai 7 meter dari jalan hingga ujung sayap pesawat. Proses pembangunannya ditargetkan rampung dalam waktu 30 hari,” kata Aprizal.

Monumen ini diharapkan menjadi daya tarik wisata baru sekaligus mendorong pengembangan potensi dirgantara di Kabupaten Garut, menjadikannya salah satu destinasi unggulan di Jawa Barat.(rzi/rls)

0 Komentar