GARUT – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Qomar yang berlokasi di Kampung Tajug RT 04 RW 06 Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, kondisinya sangat miris. Nyaris seluruh bangunan kondisinya sudah tidak layak digunakan. Dan ada 2 bangunan kelas yang nyaris ambruk dan terpaksa tidak digunakan lagi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala MI Al Qomar, Irfan Alfarisi belum lama ini. Irfan mengatakan, MI Al Qomar ini memang dari segi usia sudah cukup lama berdiri, yaitu sekitar 40 tahunan (pada tahun 1980-an).
” Bangunan sudah lama hampir 40 tahun, tahun 80-an, jadi memang kondisi bangunan ini sudah tua,” ujarnya.
Baca Juga:Progres Tol Cigatas di Garut Masih Tahap Pembebasan LahanHarga Sayur dan Bahan Pokok di Pasar Guntur Ciawitali Mengalami Fluktuasi di Awal Tahun 2025
Sejauh ini rehab yang dilakukan hanya perbaikan kecil saja dan itupun terkadang dibantu swadaya masyarakat.
Irfan mengatakan, terhitung hanya satu kali pihaknya mendapatkan bantuan rehab kelas dari Pemerintah. Selebihnya tidak ada bangunan yang mendapatkan bantuan rehab besar atau pembangunan ruang kelas baru.
” Rehab paling tambal sulam, rehab sedikit-sedikit, kalau ada yang rusak, seperti atapnya bocor, kayunya lapuk,” jelas Irfan.
Akibat kondisi yang sudah lapuk itu, ada 2 kelas yang sama sekali tidak bisa digunakan karena nyaris ambruk. Irfan terpaksa tidak akan lagi menggunakan 2 kelas itu karena berbahaya.
” Untuk sementara ini tidak digunakan paling kita pindah dan bagaimana caranya anak-anak bisa aman di kelas,” ujarnya.
Dengan begitu kata Irfan, todal dari 6 kelas, terhitung ada 4 kelas yang bisa digunakan untuk proses belajar.
Dan untuk menyiasati prose belajar, pihaknya juga menggunakan ruang milik yayasan
Baca Juga:Lapas Garut Targetkan Mandiri Pangan di 2025, Bangun Peternakan Domba Garut Hingga Ayam PetelurSatpol PP Garut Beberapa Kali Amankan Pengamen di Traffic Light
” Kalau untuk sekarang kita satu kelas kita msih ada ruangan di sana ruang yayasan ya walaupun kecil bisa kita manfaatkan untuk proses pembelajaran,” sebutnya.
Irfan sendiri mengaku sudah sering mengajukan bantuan kepada Depag Garut melalui pihak ketiga yang mengajukan jasa bantuan. Namun hingga sekarang belum ada realisasi.
Ia berharap sekali ada bantuan yang dikucurkan untuk membangun kelas yang sudah tidak layak pakai itu.(feri)