Yudha: Kabupaten Garut Urgent Butuh Penambahan Griya Lansia, Hanya Ada Satu Itupun Over Kapasitas

Yudha Puja Turnawan bersama wakil sekretaris DPC PDIP Garut mengunjungi Yati di kediamannya
Yudha Puja Turnawan bersama wakil sekretaris DPC PDIP Garut mengunjungi Yati di kediamannya
0 Komentar

GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan menyebut, Kabupaten Garut urgent membutuhkan penambahan griya lansia (panti jompo). Hal itu mengingat banyaknya lansia duafa yang hidup sebatang kara.

Di Kabupaten Garut sendiri kata Yudha, hanya ada satu unit griya lansia dekat RSUD dr. Slamet Garut. Itupun kondisinya sudah over kapasitas.

Griya lansia milik Dinsos Jabar itu kata Yudha, kapasitasnya hanya untuk 75 orang lansia.

Baca Juga:Yati, Janda Tua di Garut Alami Kelumpuhan, Hidup Sebatang Kara di Rumah Tak Layak HuniWarga Garut Penasaran dengan Penampilan Voice Of Baceprot

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Garut sendiri bisa membangun griya lansia. Selain itu Dinsos Jabar juga diharapkan bisa menambah kapasitas griya lansia yang ada.

” Di Garut hanya ada satu griya lansia, milik Dinsos Jabar dengan kapasitas hanya untuk 75 orang lansia. Saya berharap ada penambahan griya lansia di Kabupaten Garut dengan populasi yang sudah menyentuh angka 2,8 juta jiwa. Kabupaten Garut terdapat sekitar 250 ribu Lansia atau sekitar 9.5% dari jumlah penduduk, di mana dari jumlah tersebut sekitar 80% kehidupannya sangat memprihatinkan,” ujarnya, Senin 16 Desember 2025.

Yudha menyebut, kondisi ini sangat urgent karena banyak lansia duafa yang hidup sebatang kara membutuhkan griya lansia.

Kasus Yati Sumiati, seorang janda tua yang hidup sebatang kara di rumahnya dengan kondisi lumpuh, menjadi salah satu potret bahwa Garut butuh penambahan griya lansia.

Yudha menceritakan, kasus seperti Yati Sumiati ini sebetulnya masih banyak di Kabupaten Garut. Ia pun beberapa kali telah berhasil mengantar lansia duafa seperti ini untuk tinggal di griya lansia.

Yati Sumiati, Hidup Sebatang Kara dengan Kondisi Lumpuh

Yati Sumiati, seorang janda tua hidup sebatang kara di rumahnya yang sudah tidak layak huni. Yati juga mengalami kelumpuhan.

Hal itu diketahui dari kunjungan Yudha pada Minggu 15 Desember 2024 bersama wakil sekretaris DPC PDIP Garut.

Baca Juga:Pengunjung Asal Bandung Rela ke Garut Demi Nonton Juicy LuicySedjiwa Fest 2024 di Garut, Diharapkan Bangkitkan Industri Kreatif dan UMKM

Yudha menyebut, kondisi Yati sangat lengkap sekali. Selain lansia duafa, dia juga mengalami kelumpuhan dan hidup sebatang kara di rumah yang tidak layak huni.

Kasus seperti Yati ini menurutnya wajib mendapatkan penanganan di griya lansia.

Yudha menceritakan, kondisi Yati saat ini hanya mengandalkan belas kasihan dari tetangganya untuk makan sehari-hari.

0 Komentar