GARUT – Sor Ciateul, Kabupaten Garut, menjadi pusat perhelatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) dalam rangka Harmoni Beragama ke-3 yang diselenggarakan oleh Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk sekitar 40 penyuluh dari Kota Banjar.
Menurut salah satu peserta dari Kota Banjar, Abdul Aziz, acara ini sangat menarik dengan berbagai perlombaan yang digelar oleh panitia.
“Kesannya luar biasa, mudah-mudahan ke depan lebih meningkat lagi. Harapan saya, semua lomba tetap murni diikuti oleh para penyuluh, karena ini adalah momentum silaturahmi, bukan sekadar ajang mencari juara,” ungkap Abdul Aziz yang turut berpartisipasi dalam lomba paduan suara, Senin (16/12).
Baca Juga:Mahasiswa Garut Demo di Depan Kejari, Meminta Segera Selesaikan Dugaan Kasus KorupsiRudy Gunawan Berharap Persigar Bisa Lolos Liga 3, Pembiayaan Semakin Berat
Adapun lima cabang lomba yang dilaksanakan meliputi tenis meja, voli, paduan suara, catur, dan badminton. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, termasuk dari Kota Banjar yang diharapkan dapat mencetak prestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Antusias para penyuluh Alhamdulillah khususnya untuk kota Banjar, walaupun kota kecil acara ini sangat meriah, untuk potensi dari kami di cabang badminton, kami melihat ada potensi besar untuk berprestasi. Semoga minimal bisa masuk tiga besar,” tambahnya.
Meski secara umum penyelenggaraan dinilai baik, Abdul Aziz mengungkapkan bahwa pembukaan acara berlangsung cukup lama, sehingga membutuhkan kesabaran dari para peserta. Tim dari Kota Banjar sendiri mendapat giliran tampil pada urutan ke-20 dalam salah satu cabang lomba.
Selain sebagai ajang kompetisi, Porseni ini juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antarpenyuluh agama, baik yang beragama Islam maupun non-Muslim.
“Pesan utama dari acara ini adalah menjaga keharmonisan dan kebersamaan. Silaturahmi yang baik akan berdampak positif,” pungkasnya.
Dengan fasilitas yang cukup memadai di Kabupaten Garut, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan serupa di masa depan, demi memperkuat harmoni beragama di Jawa Barat.(rizki)