Tren Repost Instastory dalam Strategi Pencitraan Politisi

Muhamad Erfan
Muhamad Erfan (Penulis)
0 Komentar

Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran politik semakin populer di kalangan politisi terutama mereka yang bertarung di Pemilihan Umum. Media Sosial menjadi saluran untuk mempromosikan visi misi secara umum dan program-program strategis yang dijual untuk mendulang suara.

Media sosial dianggap mampu mendistribusikan pesan politik kepada khalayak banyak dengan cara yang lebih efisien dibanding penggunaan jasa promosi melalui media konvensional seperti baligo, poster, iklan di koran, radio bahkan televisi.

Para politisi semakin rajin memproduksi konten dengan beragam tema mulai dari visi misi, program strategis, keseharian, hingga mengkapitalisasi dukungan politik dari khalayak.

Baca Juga:Pilgub Jakarta : Big Match Rasa Friendly Match, Narasi Politik di Gelanggang Masih LandaiHomogenisasi Informasi dalam Ekosistem Grup Media Kian Marak, Untungkah Publik?

Konten dengan narasi dukungan politik menjadi makanan lezat politisi hari ini, terutama mereka yang memang menargetkan sasaran dari kalangan warganet (netizen).

Politisi memanfaatkan postingan dari akun yang secara jelas mendukung dirinya sebagai konten harian yang menghiasi postingan atau story media sosialnya, diantaranya di Instagram dalam bentuk instastory.

Termasuk para kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Garut, setiap hari jika kita lihat instastory mereka pasti tidak luput dari repost Instastory dengan narasi kurang lebih merupakan bentuk dukungan terhadap mereka.

Mulai dari postingan akun media sosial partai politik pendukung, akun medsos sayap partai, LSM, tokoh masyarkat, hingga masyarakat umum lainnya yang dalam hal ini mereka masuk dalam kategori komunikator politik.

Jika merujuk teori Komunikasi dari Harold Lasswel, unsur-unsur komunikasi sendiri terdiri dari Komunikator, Pesan/Isu, Media, Khalayak (Komunikan), dan Efek. Begitu juga dalam konteks komunikasi politik maka kelima unsur tersebut menjadi komponen dalam aktivitas komunikasi politik hari ini.

Dalam sehari bisa sampai belasan atau mungkin lebih repost story yang kurang lebih menggambarkan bentuk dukungan terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati garut. Jika dalam praktik komunikasi ini sama dengan memakai mulut orang lain untuk menegaskan bahwa “kita ini didukung”, “kita ini baik”, “pantas menjadi pemimpin” dan citra lainnya sehingga bisa mempengaruhi orientasi memilih dari khalayak.

0 Komentar