Status Tanggap Darurat Gempa Garut Sudah Berakhir, Begini Nasib Rumah Rusak

aah
aah
0 Komentar

GARUT -Pemerintah Kabupaten Garut secara resmi sudah mencabut status tanggap darurat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut. Pencabutan status tanggap darurat itu pada 1 Oktober 2024 lalu.

“Alhamdulillah status tanggap darurat bencana gempa bumi sudah berakhir, itu sejak 1 Oktober kemarin,” ujar Aah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Aah Anwar Saefullah, Senin (7/10).

Aah menegaskan bahwa pemkab Garut sudah memberikan berbagai penanganan seperti bantuan terhadap korban gempa.

Baca Juga:Sopir Angkot dan Elf di Garut Gerah dengan Aksi Premanisme dan Travel BodongAngkot di Garut Rencananya Akan Mogok Massal Pada 7 Oktober

Diantaranya Pemkab Garut juga menurutnya sudah memberikan santunan kepada warga yang rumahnya mengalami rusak ringan. Bantuan itu diberikan karena yang rusak ringan ini tidak masuk klasifikasi yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah pusat melalui BNPB.

“alhamdulillah juga kita sudah memberikan santunan atas nama pak bupati kepada masyarakat yang terdampak dan terkena gempa yang sangat ringan, yang tidak memenuhi kualifikasi hasil assesment dari standar yang dikeluarkan oleh BNPB,” katanya.

Aah menerangkan, yang mendapatkan bantuan rehab rumah dari pemerintah pusat, standarnya itu mengalami kerusakan setidaknya 20 persen sampai 40 persen untuk rusak ringan, sementara rusak sedang 40 sampai 70 persen, dan rusak berat di atas 70 persen.

“Sedangkan hasil assesment di lapagan ternyata banyak yang dibawah 20 persen, jadi kami Pemda Garut melalui kebijakan pak bupati memberikan kerohiman kepada 864 unit rumah, nominalnya itu Rp. 500.000 per satu unit rumah, itu yang dibawah 20 persen kerusakan. Kita namakan itu kerusakan sangat ringan,” ungkapnya.

Di sisi lain, pemkab Garut juga masih mengusulkan ke BNPB sebanyak 134 rumah yang mengalami rusak ringan dan sedang.

“Untuk yang RR dan RS kita usulkan ke BNPB, yang itu belum karena persyaratanya cukup banyak dan kita akan lengkapi secara detail, karena itulah persyaratan dari BNPB, mudah-mudahan satu sampai dua hari ini selesai. Tapi untuk usulan data awal sudah kita berikan,” jelasnya.

Adapun untuk fasilitas sekolah yang rusak, pembangunannya dilakukan oleh donatur.

“ada yang rusak berat itu, sekarang ada donatur mau diberikan dengan 3 unit dari PT Bakti Barito. Jumlahnya itu 3 ruang kelas di SD Barusari 3 Pasirwangi,” pungkasnya. (Ale)

0 Komentar