SDN 3 Majasari Beruoaya Lestarikan Kaulinan Urang Lembur, untuk Perkuat Budaya Tradisional

Kaulinan urang lembur enggran dipraktekan murid- murid SDN 3 Majasari Cibiuk, Rabu (17/9).(pepen apendu)
Kaulinan urang lembur enggran dipraktekan murid- murid SDN 3 Majasari Cibiuk, Rabu (17/9).(pepen apendu)
0 Komentar

GARUT – Salah satu upaya melestarikan dan memperkuat seni budaya tradisional di sekolah, digalakkan kaulinan urang lembur sebagai kegiatan ekstra kurikuler.

Menggalakan kaulinan urang lembur tak semudah membalikan telapak tangan, karena guru dan kepala sekolah harus memahami ragam jenis kaulinan urang lembur serta prakteknya di sekolah.

Di SDN 3 Majasari Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, salah satu yang saat ini berusaha melestarikan permainan tradisional tersebut.

Baca Juga:Terminal Limbangan Dibiarkan Nganggur oleh AngkutanSeorang Pria di Leles Ditemukan Gantung Diri di Rumahnya, Begini Kata Polisi

Pihak sekolah bahkan menyediakan Enggran untuk para siswanya agar bisa bermain di waktu istirahat.

Murid yang bermain enggran, tak hanya murid pria. Murid wanita pun asyik bermain enggran.

Bermain enggran selain sarana hiburan sekaligus berolahraga melatih keseimbangan badan.

Sebelum murid bermain enggran, diberi contoh oleh kepala sekolah dan gurunya. Ternyata murid- murid pun suka bermain enggran.

” Saya suka bermain enggran. Bisa hiburan sambil melatih keseimbangan badan,” kata Bilkis murid Kelas VI SDN 3 Majasari, Rabu (17/9).

Kaulinan urang lembur bukan hanya enggran. Ada kaulinan pereoet jengkol, cingciripit, jongleng, sondlah, galah, sabintrong, orayorayan dan sejenisnya.

Di bidang kawih (nyanyi) banyak kawih sunda yang dilantunkan murid- murid.Kakawihan itu diantaranya hompipah, trangtrangkolentrang, ayang- ayanggung, beas beureum dan kawih lainnya.

Bagi kepala sekolah dan guru, tak begitu sulit mengajarkan kaulinan urang lembur. Karena ada panduannya. Namun tetap praktik kaulinan urang lembur diberi contoh oleh guru.(pap)

0 Komentar