Pura-pura Wawancara Taktik Marketing Politik Pejabat

Muhamad Erfan
Muhamad Erfan (Penulis)
0 Komentar

Sedangkan jika benar melakukan pura pura jadi jurnalis itu termasuk hoax dan pembohongan publik gak sih? Kenapa gak jujur aja itu humas ya kan. Karena Pers itu kan sebagai kontrol sosial, bukan corong Pemerintah.

Dampak panjangnya lagi tentu jika terus ketahuan berbohong, akan menurunkan kepercayaan publik karena informasi yang didistribusikan menyebar cepat di era teknologi informasi ini.

Sisi lain juga kritik terhadap Media, dimana media sudah seharusnya tidak menerima rilis atau bahan mentah maupun jadi yang mana itu merupakan hasil agenda setting pihak tertentu apalagi diketahui sebagai agenda dalam strategi Komunikasi. Fenomena “Jurnalis Press Release” pernah ditulis dalam artikel berbeda dengan judul “Jurnalis Press Release Gak Bahaya Tah?”.

Baca Juga:Berebut Undecided  dan Swing Voters, Suara "Tak Bertuan" Tentukan Kemenangan di Pilkada GarutBlusukan Jokowi Masih Jadi Benchmark Komunikasi Politik Para Kandidat di Pilkada

Kalaupun misalnyaa iklan atau advertorial, etikanya hal itu diinformasikan bahwasanya konten tersebut merupakan pesanan mitra berbayar sehingga publik tahu dan bisa memahami konteks penerbitan konten tertentu.

Penulis : Muhamad Erfan

0 Komentar