Pengaruh Begadang dengan Diabetes dan Puasa Sebagai Mekanisme Penyembuhan

dokter Zaidul Akbar menjelaskan manfaat puasa untuk menyembuhkan diabetes
dokter Zaidul Akbar menjelaskan manfaat puasa untuk menyembuhkan diabetes
0 Komentar

RADAR GARUT – Kurang tidur atau kebiasaan tidur larut malam (begadang) rupanya dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan secara umum. Salah satu dampak buruk begadang adalah pengaruhnya terhadap risiko penyakit diabetes terutama diabetes tipe 2.

Kenapa begadang dapat berpengaruh atau memicu risiko diabetes? mari kita uraikan penjelasannya:

Gangguan Regulasi Gula Darah

Kurang tidur atau kebiasaan begadang dapat berpengaruh terhadap kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah. Hal ini bisa terjadi karena tidur yang tidak cukup bisa mengganggu kepada metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin.

Baca Juga:Tower Seluler di Desa Cibiuk Kaler Disegel Satpol PPJalan Lingkar Leles Garut Jadi Lokasi Pasar Kaget

Peningkatan Resistensi Insulin

Dalam penyerapan glukosa dari darah, sel tubuh kita dibantu oleh hormon insulin. Kurangnya tidur bisa mengurangi efektivitas insulin yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dan berpotensi kepada resistensi insulin. Hal ini yang menjadi faktor risiko utama untuk terjadinya diabetes tipe 2.

Perubahan Pola Makan

Begadang juga berpengaruh terhadap perubahan pola makan yang tidak sehat. Karena orang yang begadang umumnya akan cenderung untuk mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak ketika di malam hari. Hal ini dapat berpengaruh terhadap metabolisme dan meningkatkan risiko diabetes.

Gangguan Hormon

Kurang tidur juga bisa berpengaruh terhadap hormon yang mengatur nafsu makan seperti ghrelin dan leptin.

Meningkatnya ghrelin (hormon yang merangsang nafsu makan) dan menurunnya leptin (hormon yang mengatur rasa kenyang) bisa menimbulkan peningkatan asupan kalori dan risiko obesitas yang merupakan faktor risiko diabetes.

Peradangan dan Stres

Begadang juga bisa meningkatkan tingkat peradangan dalam tubuh dan meningkatkan respons stres. Dimana keduanya juga bisa berkontribusi terhadap meningkatnya diabetes tipe 2.

Maka dari itu, sebaiknya disarankan setiap harinya kita bisa memenuhi jam tidur setidaknya 7-9 jam dengan tidur berkualitas setiap malamnya.

Puasa Dapat Menyembuhkan Diabetes

dokter Zaidul Akbat dalam sebuah tayangan youtube berjudul “cara berpuasa untuk obat diabetes” menjelaskan bahwa dari penelitian dua dokter asal Amerika, ternyata puasa menjadi obat yang ampuh untuk mengobati diabetes terutama tipe 2.

Baca Juga:

Dua dokter asal Amerika itu bahkan memuat hasil penelitian mereka dalam sebuah buku yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul ” Panduan Hidup Sehat Berpuasa”.

0 Komentar