Ojek Angkut Kayu di Cibiuk Upahnya Lumayan Tapi Taruhannya Nyawa

ojek angkut kayu (ojek palang) di Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk
ojek angkut kayu (ojek palang) di Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk
0 Komentar

GARUT – Warga Cibugel, Sumedang banyak yang menggeluti pekerjaan tukang ojek angkut kayu di Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut.

Mereka mengangkut potongan kayu jati di atas bukit di Desa Majasari tersebut.

Upah yang mereka dapatkan lumayan besar untuk mengangkut potongan kayu tersebut. Namun ternyata ada sejumlah risiko yang bisa mereka dapatkan. Bahkan jika tak hati-hati, nyawa pun bisa jadi taruhannya.

Baca Juga:Terik Matahari Tak Menyurutkan Semangat Juwita Mengais Rezeki Jadi Manusia Silver di SPBU GarutHarga Komoditi di Pasar Tradisional Garut Stabil, Daya Beli Turun, Serbuan Barang Impor Menjadi Kendala

” Saya mendapat upah mengangkut potongan kayu jati sehari Rp 350.000,- Potongan kayu jati sekali angkut di atas 2 kwintal. Jalan yang dilintasi ojek palang jalan setapak dari atas bukit. Bila turun hujan, ban motor dililit rantai agar tak selip,” kata Iwan (36) tukang ojek palang (angkut kayu) dari Cibugel, Rabu (9/10).

Menurut Iwan, upah ojek palang ini memang menggiurkan, namun risiko yang ditanggungnya cukup berat karena menaruhkan nyawa. Bila terpeleset dan terjatuh saat mengangkut beban berat, dampaknya ngeri. Bisa tertimpa kayu jati di jalan setapak.

Oleh karena itu penguasaan teknik dalam mengemudikan kendaraan sambil mengangkut kayu harus benar-benar dikuasai.

Diantara teknik yang digunakan kata Iwan, ketika mengemudikan motor di jalan setapak yang terjal, motornya tak dipasang rem belakang namun hanya mengandalkan rem cakram depan saja.

Adapun motor yang digunakan untuk mengangkut kayu tersebut adalah motor jadul 125 cc yang dimodifikasi. Tak memasang rem belakang untuk memudahkan motor menanjak. Saat menurun membawa beban, rem belakang tak diandalkan.

Sekilas mengangkut beban berat dari atas bukit tanpa rem belakang, dikhawatirkan motor nyungsep di turunan. Namun bagi Iwan sudah terbiasa. Terlebih dia menggeluti pekerjaannya sudah 7 tahun.

Ketika pertama kali mengangkut potongan kayu jati saat hujan, Iwan sempat kaget dan Khawatir motornya tergelincir jatuh ke jurang.

Baca Juga:Status Tanggap Darurat Gempa Garut Sudah Berakhir, Begini Nasib Rumah RusakSopir Angkot dan Elf di Garut Gerah dengan Aksi Premanisme dan Travel Bodong

Iwan pun membeberkan, jika dihitung selama satu bulan, penghasilanya sebagai ojek angkut kayu ini bisa mencapai Rp10 juta lebih.(pepen)

0 Komentar