Momentum Komunikator Politik Influencer Turun Gelanggang Perang Menangkan Opini Publik dan Arah Kebijakan

Muhamad Erfan (Penulis)
Muhamad Erfan (Penulis)
0 Komentar

Suhu politik tanah air belum juga mereda pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 usai, menjelang Pemilihan Kepala Daerah yang mana kita tahu sempat muncul rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).

Influencer terdiri dari para pesohor kalangan artis, penyanyi, komika, youtuber hingga selebgram yang menunjukan sikap pro dan kontra terhadap suatu isu atau kebijakan tertentu.

Misalnya ada yang setuju dan tidak dengan pemindahan ibukota Nusantara, wacana RUU Pilkada, Putusan MK 50 dan lain sebagainya.

Menariknya adalah peran para infulencer ini yang sebelumnya jarang kita lihat pada pesta demokrasi di periode-periode sebelumnya kali ini terlihat lantang sebagai komunikator politik. Sebutlah Reza Rahadian yang terkenal memerankan film-film hits, Abdel (Komedian), Arie Kriting, Ibnu Jamil, Bintang Emon dan lainnya.

Komunikator Politik merupakan bagian dari unsur komunikasi politik, dimana biasanya dia merupakan orang yang aktif berkomunikasi dalam konteks politik baik melalui media maupun tatap muka untuk membangun bahkan memperkuat opini publik melalui pesan-pesan politik yang disampaikan kepada perorangan atau kepada khalayak banyak secara tatap muka maupun media.

Bisa kita bayangkan andai penolakan RUU Pilkada jelang satu minggu pelaksanaan Pilkada 2024 hanya dilakukan oleh kalangan tertentu saja mungkin suara penolakan RUU Pilkada yang bisa saja disetujui mayoritas parlemen yang berada dalam satu gerbong koalisi besar itu bisa goal.

Namun dengan ramainya mahasiswa yang juga didukung para pesohor lainnya seperti artis, penyanyi hingga komika yang memiliki jutaan followers ini tentu menambah daya gedor menyuarakan kritikan terhadap parlemen yang seolah kontra dengan Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 Tentang Ambang Batas Pencalonan Kepala Daerah di Pilkada yang membuka keran bagi partai politik untuk lebih mudah mengusung pasangan calon sendiri.

Para influencer ini masuk dalam klasifikasi sebagai Komunikator Politik yakni Profesional yang memiliki pengaruh dalam menggiring opini publik. James Carey menyebut komunikator professional merupakan makelar simbol sebagai orang yang menerjemahkan sikap, pengetahuan, minat suatu komunitas ke dalam istilah komunitas lain dengan menarik dan dapat dimengerti.

0 Komentar