Berikutnya adalah rasa saling asuh. Suasana kondusif yang telah tercipta harus terus dijaga. Kesamaan pemikiran, rasa kasih sayang jangan di rusak atau ternodai. Saling menjaga supaya ikatan yag sudah ada jangan sampai tercerai berai. Saling mengingatkan jika ada yang tidak sesuai dengan arah dan tujuan.
Kolaborasi menjadi nila-nilai dalam budaya Sunda, yaitu tertuang dalam Peribahasa Paheuyeuk-heuyeuk leungeun dan kata Sabilulungan. Sabilulungan dalam konteks saat ini dinamakan kolaborasi. Kolaborasi sangat penting untuk mencegah dan menghentikan perundungan. Kolaborasi penting terjadi baik di lingkungan civitas akademik dan eksternal termasuk orang tua dan masyarakat.
Acap kali terjadi pandangan terkait perilaku siswa hanya tanggung jawab wali kelas, guru bimbingan dan konseling serta guru agama. Sejatinya pencegahan dan penanggulangan perundungan tanggung jawab bersama. Ekosistem sekolah yang kondusif harus ditunjang ekosistem keluarga yang bagus, begitupun sebaliknya.
Baca Juga:Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu DInaikan BPKH Jadi Rp4,4 TriliunPesawat Trigana Air Tergelincir di Papua, Seluruh Penumpang dan Kru Selamat
Ketika seluruh lapisan berperan aktif sesuai tugas pokok dan fungsinya, maka potensi perundungan akan terminimalisir dan jika terjadi perundungan maka akan cepat ditanggulangi dengan hasil yang baik. Cag! (*)