Kearifan Lokal Budaya Sunda Mengurangi Potensi Perundungan

istimewa
DR. Moch Ilham Anshory
0 Komentar

Dr. Moch Ilham Anshory

PADA bulan Agustus viral seorang dokter yang meninggal dunia. Ia meninggal di kamar kostnya. Dokter tersebut sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro. Ia meninggal dengan menyuntikan obat, diduga karena tidak kuat menjadi korban bullying seniornya.

Perundungan yang terjadi pada mahasiswa PPDS bukan sebatas kabar angin. Merujuk pada salah satu judul berita laman Tempo.co. (20 Agustus 2024). “Unpad pecat dua mahasiswa di kasus perundungan Calon dokter sepesialis”.

Fakta terjadinya perundungan yang terjadi pada calon dokter spesialis diperkuat oleh pernyataan dari Kementerian Kesehatan. Merujuk pada laman detik.com. 6 september 2024.

Baca Juga:Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu DInaikan BPKH Jadi Rp4,4 TriliunPesawat Trigana Air Tergelincir di Papua, Seluruh Penumpang dan Kru Selamat

Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya, ia menuturkan pihaknya telah menerima 1540 laporan perundungan PPDS hingga awal Agustus 2024. Setelah ditelusuri 25-30 persen dari laporan yang diterima, menunjukan indikasi kuat bullying terjadi.

Perundungan yang terjadi pada mahasiswa PPDS bagi penulis bagaikan tersambar petir di siang bolong. Penulis tidak terbersit sedikitpun perundungan terjadi di kalangan dokter spesialis. Dokter memiliki tingkat intelektual yang sangat tinggi.

Fenomena tersebut hemat penulis menjadi sesuatu yang darurat, karena logikanya di jenjang yang secara intelektualitas tinggi saja terjadi perundungan apalagi di tingkat rendah dan menengah.

Untuk memahami terkait perundungan langkah awal penulis merujuk pada kamus. Rundung mengganggu; mengusik terus-menerus; menyusahkan (KBBI online). Pengertian perundungan menurut KBBI adalah mengganggu, mengusik terus-menerus, atau menyusahkan.

Perundungan bukan masalah sepele, sebab menyebabkan efek jangka panjang pada korban. Selanjutnya, merujuk pada laman Republika.co.id, psikolog Andrew Mellor mengemukakan perundungan adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi sedangkan korban merasa tidak berdaya untuk mencegahnya.

Perundungan beragam jenisnya antara lain verbal, sosial, fisik, dan elektronik. Melihat tingginya pengguna media sosial penulis mengamati harus ada kewaspadaan perundungan jenis elektronik. Perundungan elektronik tidak terlihat tanda-tanda fisik tapi akan berdampak besar terhadap psikologis.

Melihat maraknya kasus perundungan, penulis tergugah untuk berbagi sedikit gagasan sebagai solusi untuk mengurangi perundungan. Sebagai peneliti budaya sunda, penulis akan mengambil kearifan lokal budaya sunda. Salah satu kearifan lokal terkandung dalam idiom yang diwariskan leluhur.

0 Komentar