Angkot di Garut Rencananya Akan Mogok Massal Pada 7 Oktober

angkot di Garut (Ale/Radar Garut)
angkot di Garut (Ale/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Angkot yang berada di bawah naungan Organda Kabupaten Garut, berencana akan melakukan aksi mogok serentak se- Kabupaten Garut. Kabar tersebut disampaikan oleh Ketua DPC Organda Garut, Yudi Nurcahyadi.

“Ya, memang betul saya menerima pertanyaan dari masyarakat dan muspida apakah betul Organda akan melakukan aksi pada tanggal 7 Oktober nanti, saya sebagai ketua DPC Organda akan melakukan aksi serentak se-Kabupaten Garut untuk stop operasi melayani masyarakat,” Ujar Yudi.

Yudi mengaku guna melancarkan aksi tersebut, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pihak-pihak terkait.

Baca Juga:Israel Serang Pangkalan Minyak Prancis Setelah Ditolak Dukung Serang LebanonJangan Lewatkan Debat Perdana Cagub DKI Jakarta Hari ini, Link Live Streaming di Sini

“surat itu sudah kita masukan kepada Polres Garut dan kepada instansi terkait,” ujarnya.

Yudi mengatakan, aksi stop melayani masyarakat tersebut bukan tanpa alasan, lantaran menurutnya sektor transportasi di Kabupaten Garut saat ini banyak sekali permasalahan yang harus diselesaikan.

“Terutama angkutan-angkutan ilegal, odong-odong, dan juga tidak adanya perhatian pemerintah terhadap sektor transportasi terutama perbankan,” katanya.

“Karena saya yakin pemerintah daerah sudah mengetahui bagaimana kondisi di lapangan angkutan di Garut yang sudah tidak layak,” sambungnya.

Menurut Yudi, para pengusaha angkutan umum dengan sistem leasing saat ini sangat memberatkan bagi para pengusaha.

“Karena seperti diketahui sektor persaingan transportasi ini sangat ketat. Jadi kalau dihitung dengan biaya leasing peremajaan itu sudah tidak mampu,”lanjutnya.

“Kita punya mitra yang namanya dealer IB, yang biasanya setiap bulan setiap tahun itu banyak peremajaan, apalagi pada saat covid 19 ini turun drastis, bahkan mungkin bisa sangat rendah sekali untuk peremajaan angkot. Kan sekarang itu hampir dapat dikatakan tidak ada, karena memang tadi kemampuan masyarakat untuk pemajakan dengan biaya leasing itu sangat memberatkan,” jelas Yudi.

Baca Juga:Pedagang Sayuran di Pasar Ciawitali Mengeluhkan Hal Ini, Banyak Sayuran yang DibuangBegini yang Diharapkan Masyarakat, Polisi Berikan Air Minum dan Permen Saat Unjuk Rasa di Garut

Dengan begitu Yudi, mengucapkam permohonan maaf yang sebesar-besarnya terutama kepada masyatakat Garut.

” Karena kami terpaksa harus stop operasi kami, sekali lagi mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak oleh aksi kami,” ungkapnya.

Yudi sangat berharap pemerintah daerah bisa membantu masyarakat yang tentunya akan terdampak atas aksi tersebut.

” Dan saya ini ingin menyadarkan dengan operasi ini bahwa dengan aksi ini pemerintah harus menyadari bahwa angkutan transportasi darat yang di bawah naungan organda itu penggunanya adalah masyarakat kecil, masyarakat ekonomi ke bawah yang sangat terdampak tentu ini perlu perhatian khusus, bagaimana agar angkutan di Garut mampu bangkit lagi, mampu maju lagi,” ucapnya.

0 Komentar