RADARGARUT.ID –Tikus merupakan hewan pengerat yang kerap dianggap sepele karena sering dijumpai di lingkungan permukiman.
Namun di balik ukurannya yang kecil, tikus menyimpan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Hewan ini diketahui dapat menularkan lebih dari 35 jenis penyakit di seluruh dunia.
Penularannya bisa terjadi secara langsung melalui gigitan, urine, feses, atau air liur tikus, maupun secara tidak langsung melalui kutu dan tungau yang berpindah ke tubuh manusia.
Baca Juga:Lapas Garut Serahkan Remisi Khusus Natal 2025, Satu Warga Binaan Langsung BebasGomes Garut Gelar Lomba Lagu Kenangan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Dipersembahkan untuk Hari Ibu
Berikut enam penyakit berbahaya yang disebabkan oleh tikus dan perlu diwaspadai.
1. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Penyakit ini biasanya menular saat luka terbuka pada kulit bersentuhan dengan air atau tanah yang telah tercemar urine tikus, terutama saat musim hujan atau banjir.
Gejala awal meliputi demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah, diare, serta mata dan kulit menguning.
Jika tidak ditangani segera, leptospirosis dapat berkembang menjadi kerusakan ginjal, meningitis, bahkan kematian. Penanganan dilakukan dengan antibiotik sedini mungkin.
2. Penyakit Pes (Plague)
Pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang ditularkan melalui gigitan kutu yang hidup di tubuh tikus.
Penyakit ini berisiko muncul di lingkungan dengan sanitasi buruk dan kepadatan penduduk tinggi. Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Dalam kasus tertentu, pes dapat menyerang paru-paru dan menjadi sangat menular antarmanusia. Penanganan harus dilakukan di rumah sakit dengan antibiotik.
Baca Juga:Cara Alami Mengusir Tikus dan Cicak agar Rumah Lebih NyamanAntisipasi Padatnya Wisatawan, Garut Bersihkan PKL dari Jalur Cepat Menjelang Nataru
3. Hantavirus
Hantavirus adalah kelompok virus yang ditularkan oleh tikus melalui udara yang tercemar urine, kotoran, atau air liurnya. Penyakit ini juga dapat menular lewat makanan yang terkontaminasi. Gejala awal menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, muntah, dan diare.
Beberapa hari kemudian, penderita bisa mengalami batuk dan sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru. Hingga kini belum ada obat khusus, sehingga penderita memerlukan perawatan medis intensif.
4. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)
HFRS merupakan demam berdarah yang disertai gangguan ginjal akibat infeksi virus yang berkaitan dengan tikus. Penyakit ini berkembang dalam waktu 2–8 minggu setelah terinfeksi.
