Tergerus Ojek Online, Tukang Becak di Garut Masih Bertahan Mengayuh Sejak Tahun 1981

Uyun, tukang becak yang masih bertahan dari tahun 1981 hingga sekarang. (Rizka/Radar Garut)
Uyun, tukang becak yang masih bertahan dari tahun 1981 hingga sekarang. (Rizka/Radar Garut)
0 Komentar

GARUT – Perkembangan teknologi saat ini jauh lebih pesat, tak hanya dibidang elektronik, di bidang transportasi pun kian canggih dengan bukti beralihnya angkutan umum Ojek Online yang semakin banyak.

Sehingga, dengan begitu transportasi angkutan Becak yang keberadaannya masih ada hingga sekarang, namun terlihat sepi penumpang.

Salah satu tukang Becak, Uyun (74) warga asal Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, merasakan dampak akibat adanya Ojek Online.

Baca Juga:Warga Garut Diminta Berani Melaporkan Kekerasan Terhadap Perempuan dan AnakNataru 2025, Disparbud Garut Perketat Pengawasan Wisata dan Berantas Pungli

Uyun, mengayuh membawa penumpang becak dari sejak tahun 1981 hingga sekarang, namun sekarang sudah jarang ada masyarakat yang menggunakan transportasi becak.

“Sekarang mah, ada aturan sekali dua kali narik kadang polos tidak ada (tidak ada penumpang), itu teman saya di depan juga belum narik,” ujarnya saat ditemui di Jalan Guntur Garut, Selasa (23/12).

Uyun menceritakan, jika ramai penumpang ia hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp60 ribu perhari, dengan tarif tak tentu karena sering ditawar oleh penumpang.

“Kalau lagi rame mah Rp50 – Rp60 rb perhari, tarif nya mah ke pengkolan 20 rb ditawar 15 rb ditarik, ke Asia tarifnya 25 rb ditawar 20 rb ditarik, tapi kalau ke Ciledug, ke Asia kalau penumpang nya 2 orang ga akan ditarik, soalnya udah ga kuat tenaganya, kalau 1 orang mah ditarik,” katanya.

Uyun pun mengatakan, dulu ketika belum ada ojek online penghasilan nya bisa mencapai Ro100 ribu perhari, namun dijaman sekarang jauh sangat terdampak.

“Pokona mah pas udah ada Grab sama Gojek jadi jarang ada penumpang nya, dulu mah perhari teh bisa capai 80 – 100 Rb perhari, sekarang mah 50 rb juga udah bagus,” katanya.

Ia menjelaskan, pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp300 ribu ditahun sebelumnya, untuk tahun sekarang sudah dilakukan pendataan oleh Pemkab dan pihak kecamatan Garut Kota, namun belum ada kelanjutan.

Baca Juga:Kolaborasi Inspiratif: Alive Cycle Lapas Kelas IIA Garut Raih Penghargaan UMKM Naik KelasKulit Mulai Kehilangan Elastisitas? Saatnya Rawat dari Dalam dengan Nutricoll B ERL

“Dari pemerintah dulu ada bantuan 300 rb untuk para tukang becak itu juga di taun yang lalu, sekarang mah katanya diganti sama setor listrik, dan sudah dilakukan pendataan oleh Pemkab Garut ataupun pihak Kecamatan, tapi belum ada kelanjutan nya,” jelasnya.

0 Komentar